Tingkatkan Kualitas, Ombudsman Babel Beberkan Strategi Pencegahan Maladministrasi
KBRN,Sungailiat : Kepala Keasistenan Pencegahan Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kgs. Chris Fither, S.H., menegaskan komitmen Ombudsman Babel dalam mencegah praktik maladministrasi pada pelayanan publik.
Hal ini disampaikannya dalam Dialog Interaktif "Hallo RRI" dengan tema "Strategi Pencegahan Maladministrasi di Ombudsman Babel" yang disiarkan langsung oleh Pro 1 RRI Sungailiat. Chris Fither menjelaskan bahwa upaya pencegahan menjadi kunci utama. Menurutnya, mencegah maladministrasi jauh lebih efektif dan efisien daripada menindaklanjuti laporan setelah terjadi. Strategi pencegahan yang dilakukan mencakup peningkatan pemahaman tentang standar pelayanan publik, pembinaan kepada penyelenggara layanan, serta pengawasan partisipatif dari masyarakat luas.
"Kami fokus pada pembinaan, asistensi, dan rekomendasi perbaikan sebelum terjadi laporan. Ini dilakukan melalui berbagai pendekatan seperti early warning system, penilaian kepatuhan, dan supervisi langsung ke unit-unit layanan publik di seluruh wilayah Bangka Belitung," Ungkapnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman aparat penyelenggara layanan terhadap standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan yang berlaku. Chris Fither menekankan pentingnya revitalisasi Focal Point di setiap instansi agar pengelolaan pengaduan internal dapat berjalan lebih adaptif dan responsif sebelum masalah melebar.
Partisipasi publik dalam pengawasan menjadi elemen vital dari strategi pencegahan ini. Masyarakat didorong untuk tidak segan melaporkan atau berkonsultasi jika menemukan indikasi penyimpangan. Saluran pengaduan telah disiapkan, termasuk melalui telepon dan WhatsApp, yang memudahkan masyarakat dari berbagai pelosok Bangka untuk mengakses layanan Ombudsman. Menanggapi hal ini, seorang pendengar dari Bangka, Bara (35), yang bergabung melalui sambungan live chat Youtube Channel menyatakan dukungannya.
"Kami di Bangka sering bingung harus kemana kalau ada masalah di pelayanan desa atau perizinan. Dengan adanya dialog ini, kami jadi lebih tahu kalau Ombudsman itu bukan cuma tempat mengadu, tapi juga tempat untuk konsultasi agar kita tidak salah langkah,".Ujarnya.
Chris Fither menyambut baik masukan tersebut dan menekankan bahwa Ombudsman Babel terus berupaya memperluas jangkauan sosialisasinya, termasuk melalui sinergi dengan RRI Sungailiat yang memiliki daya jangkau siaran luas. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi Sahabat Ombudsman, berperan aktif dalam menciptakan pelayanan publik yang bersih, akuntabel, dan bebas dari maladministrasi.
Oleh karena itu, Chris Fither berharap seluruh instansi publik di Babel dapat bekerja sama secara proaktif, menjadikan upaya pencegahan maladministrasi sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya kerja sehari-hari.
Ia optimis bahwa dengan sinergi antara Ombudsman, penyelenggara layanan, dan partisipasi masyarakat, kualitas pelayanan publik di Kepulauan Bangka Belitung akan terus meningkat.
