Soroti Angka Putus Sekolah Tingkat SMA/SMK di Bangka Barat, Ombudsman Babel Nilai Perlu Peran Pemkab

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Bangka Belitung turut menyoroti angka putus sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bangka Barat sangat tinggi.
Diketahui faktor penyebab putus sekolah lantaran faktor ekonomi dan pernikahan dini.
"Terkait faktor ekonomi untuk mengatasi masalah angka putus sekolah tidak hanya menggunakan satu pendekatan penyelesaian masalah dengan menjamin adanya beasiswa/dana bantuan pendidikan," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Bangka Belitung Shulby Yozar Ariadhy, kepada Bangkapos.com, Selasa (21/6/2022).
Lanjutnya, tetapi juga memadukan pendekatan pelibatan pihak terkait terutama pemkab Kabupaten Bangka Barat. Untuk mengidentifikasi warga yang mengalami kerentanan ekonomi, terutama keluarga yang memiliki anggota keluarga bersekolah di tingkat SMA/SMK. Hal ini dapat disalurkan bantuan sosial penerima keluarga harapan. Dengan memadukan dua pendekatan ini setidaknya bisa mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Bangka Barat.
Sedangkan, masalah pernikahan dini yang menyebabkan angka putus sekolah ini tidak sekedar masalah terbentuknya perilaku menyimpang pergaukan bebas yang mengakibatkan Married by Accident (MBA).
"Di sini dibutuhkan pendekatan struktural, yaitu dengan menanamkan pendidikan kesehatan reprodukai pada anak usia dini, peran ini diperlukan melibatan pihak-pihak terkait (PPA, akademisi, Komnas Anak, Komisi Perlindungan Anak) sesuai dengan kompetensi sekaligus tugas dan fungsinya," kata Yozar.
(Bangkapos.com/ Yuranda)








