Polres Manggarai Peringkat Satu Pelayanan Publik Tahun 2022, Ombudsman RI Perwakilan NTT: Zero Complain

KUPANG, VICTORYNEWS - Ombudsman RI Perwakilan NTT melaporkan Polres Manggarai mendapatkan peringkat satu atau paling tertinggi untuk tingkat kepatuhan standar pelayanan publik di tahun 2022.
Peringkat satu yang didapat Polres Manggarai berdasarkan pengambilan data yang dilakukan tim penilai dari Kantor Perwakilan Ombudsman NTT selama periode Agustus-November tahun 2022.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT Darius Beda Daton mengatakan hal tersebut dalam kegiatan workshop Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan Publik dengan Kepolisian Resort se-NTT.
Baca Juga: Songsong HUT ke-4, Klinik Jiwa DMH Lakukan Olahraga Bersama
Ia menjelaskan khusus Kepolisian Daerah NTT, tim Ombudsman telah mengunjungi dan menilai 21 Polres.
"Dari 21 Polres tersebut, terdapat satu Polres yang memperoleh score kualitas tertinggi kategori A dengan interval nilai 88.00-100.00 yaitu Polres Manggarai dengan score 88.73," ujar Darius.
Menurutnya, hasil penilaian ini linear dengan statistik pengaduan masyarakat ke Ombudsman NTT selama dua tahun terakhir yang mencatat Polres Manggarai zero complain.
"Selain itu juga pengaduan masyarakat ke Itwasda Polda NTT terkait layanan Polres Manggarai yang terkonfirmasi minim komplain," ungkap Darius.
Baca Juga: Penjabat Wali Kota Kupang: Tak Ada Toleransi Soal Disiplin Pemain Persekota Koepang
Darius juga menyampaikan terdapat lima Polres yang memperoleh score kualias tinggi kategori B dengan interval nilai 78.00-87.99.
"Diantaranya Polres Kupang Kota dengan score 86.23, Polres Sumba Timur dengan score 82.04, Polres Belu dengan score 81.34, Polres Lembata dengan score 79.04 dan Polres Flores Timur dengan score 78.07," kata Darius.
Selanjutnya, 14 Polres memperoleh score kualitas sedang kategori C dengan interval nilai 54.00-77.99 antara lain Polres Ende dengan score 68.52, Polres Kupang dengan score 71.59, Polres Malaka dengan score 68.06, Polres Manggarai Timur dengan score 61.22, Polres Ngada dengan score 69.43.
Kemudian, Polres Rote Ndao dengan score 63.8, Polres Sabu Raijua dengan score 63.37, Polres Sikka dengan score 76.5, Polres Sumba Barat dengan score 69.18, Polres Sumba Barat Daya dengan score 77.62, Polres Timor Tengah Selatan dengan score 67.84, Polres Timor Tengah Utara dengan score 72.15, Polres Manggarai Barat dengan score 72.15 dan Polres Alor dengan score 68.49.
Sementara Polres Nagekeo adalah satu-satunya Polres yang memperoleh penilaian kualitas rendah kategori D dengan interval nilai 32.00-53.99 dengan score 49.62.
"Hasil ini menunjukan adanya perubahan yang cukup baik dari hasil survei sebelumnya pada tahun 2021, yang masih ditemukan banyak Polres dengan hasil penilaian kepatuhan rendah," jelas Darius.
Darius menyampaikan sesuai rencana, seharusnya tim Ombudsman RI Kantor Perwakilan NTT akan menyerahkan hasil penilaian kepada Kapolda NTT untuk diserahkan lebih lanjut ke Polres-Polres yang mendapat score penilaian tertinggi dan tinggi dalam forum Polda yang menghadirkan seluruh kapolres.
Akan tetapi hal ini tidak terlaksana karena sesuatu hal. Sehingga diupayakan untuk penilaian tahun 2023 ini bisa terlaksana.
"Kami memandang perlu berkomunkasi dengan seluruh Polres terkait apa saja yang menjadi variabel penilaian dan seperti apa hasil penilaian terhadap unit pelayanan di polres-polres kita," imbuhnya.
Dirinya pun berharap reaksi positif bagi Polres-Polres yang masih mendapat score penilaian rendah dan sedang dan memiliki semangat untuk keluar dari score rendah serta menjadikan hasil survei sebagai bahan evaluasi guna perbaikan pelayanan Polres pada masa yang akan datang," pungkas Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT.***








