• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Polres Buleleng Periksa Lima Saksi Dugaan Penipuan PMI di Turki, Ombudsman Minta Polisi Usut Tuntas
PERWAKILAN: BALI • Senin, 21/03/2022 •
 
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Bali Umar Ibnu Alkhatab.

Meski sejumlah saksi telah dimintai keterangan, penyidik belum dapat menyimpulkan apakah benar terjadi dugaan penipuan atau tidak.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya ditemui Senin 21 Maret 2022 mengatakan, lima saksi yang telah dimintai keterangan di antaranya seorang saksi pelapor, dua orang saksi korban, seorang saksi perantara berinisial KP dan seorang saksi fakta yang merupakan salah satu dari keluarga PMI.

AKP Sumarjaya menyebut, masih ada tiga saksi lain yang harus dimintai keterangan oleh pihaknya.

Tiga saksi itu merupakan PMI yang diduga menjadi korban penipuan.

Tiga saksi itu telah berada di tanah air, namun belum dapat memenuhi undangan penyidik untuk dimintai keterangan di Polres Buleleng.

"Dari tiga saksi itu, dua diantaranya sudah berada di Jakarta, namun belum bisa datang ke Polres untuk dimintai keterangan. Sementara satu saksi lain masih dicari tau dimana alamatnya," katanya.

Sementara dari keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa, seluruhnya mengaku mendapat tawaran bekerja di Turki melalui KP.

Seperti diketahui KP merupakan kaki tangan Anak Agung KRS yang diduga menjadi otak dari kasus dugaan penipuan ini.

Anak Agung KRS konon telah menetap di Turki.

Saat para PMI tiba di Tukri, Anak Agung KRS lah yang mencarikan pekerjaan untuk mereka.

Namun pekerjaan yang dicari, tidak berdasarkan perjanjian. Bahkan para PMI itu diberangkatkan ke Turki bukan dengan visa kerja, melainkan visa liburan.

"Ya dari saksi-saksi yang kami periksa, mengaku semuanya lewat perantara itu (KP,red). Apakah KP ini sudah lama menjadi kaki tangan AA KRS, ini masih diselidiki oleh penyidik," jelasnya.

AKP Sumarjaya pun menyebut, hasil pemeriksaan lima orang saksi itu saat ini masih didalami oleh penyidik, untuk menyimpulkan apakah benar terjadi kasus penipuan atau tidak.

"Saat ini penyidik belum menyimpulkan. Masih ada beberapa saksi lagi yang harus dimintai keterangan. Nanti keterangan dari saksi-saksi itu penyidik akan menyimpulkan peristiwa apa sebenarnya yang terjadi. Hasil penyelidikan juga akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Polda Bali," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab ditemui di Buleleng mengatakan, dengan adanya kasus dugaan penipuan ini, pihaknya meminta kepada pihak kepolisian, agar memproses kasus ini hingga tuntas.

Ini untuk memberikan efek jera kepada oknum-oknum yang nekat melakukan tindakan penipuan.

Umar juga berharap masyarakat lebih selektif dalam memilih agen penyalur tenaga kerja.

Mengingat di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, banyak oknum yang memancing di air keruh.

"Pihak berwenang harus mengusut tuntas siapa yang terlibat dalam kasus ini. masyarakat juga jangan mudah tergiur dengan janji-janji agensi."

"Harus betul-betul selektif memilih agensi. Secara spesifik kami belum menerima laporan seperti kasus ini. Kami tau dari media ada PMI yang bekerja di Turki diduga menjadi korban penipuan."

"Jadi kami menggunakan inisiatif, agar pihak berwenang ambil langkah-langkah, untuk mengusut kasus ini," tutupnya. (*)





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...