Pelanggan PLN Batam Banyak Mengeluh, Ombudsman Kepri Sidak ke PLTU Tanjung Kasam

MEDIAKEPRI - Pemadaman listrik bergilir PLN Batam banyak dikeluhkan masyarakat Kota Batam.
PLN Batam beralasan karena adanya pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam.
Namun Ombudsman Kepri tidak menerima begitu saja alasan PLN Batam tersebut.
Guna memastikannya, Ombudsman Kepri melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi PLTU Tanjung Kasam.
Sidak dipimpin Kepala Perwakilan, Lagat Siadari yang didampingi Tim Keasistenan Pencegahan Maladministrasi.
Dari keterangan tertulis Ombudsman Kepri, Lagat mengaku telah melakukan koordinasi dengan Direktur Utama PLN Batam.
Dan Ia mendapatkan informasi bahwa pemadaman tersebut diakibatkan pemeliharaan rutin pada salah satu pembangkit di mitranya yaitu PLTU Tanjung Kasam.
"Informasi yang kami dapat, PLN sebenarnya telah berupaya meminimalisir penggunaan daya listrik di beberapa kawasan industri dengan menggunakan genset, namun karena masih kurang jadi berdampak ke masyarakat, "tulis Lagat.
Sidak tersebut kata Lagat untuk melihat kondisi di lapangan sekaligus melihat progress pemeliharaan rutin yang saat ini masih berlangsung.
"Kita sudah diinformasikan bahwa pemeliharaannya akan berlangsung pada tanggal 7-19 Mei 2022, nah kita Sidak untuk mengetahui progressnya sudah sampai mana, "jelasnya.
Pada kesempatan itu, tim dari Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau menemui jajaran direksi PLTU Tanjung Kasam.
Kepada tim Ombudsman Kepri, Direktur Teknik PLTU Tanjung Kasam, Sinardi menyampaikan PLTU Tanjung Kasam saat ini memiliki 2 pembangkit.
Salah satu mesin pembangkit dengan daya 1X25 Mega Watt (MW) sedang dalam pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan total.
"Kami lakukan pemeliharaan rutin ini 2 kali dalam setahun. Ini sudah kewajiban yang harus dijalankan, jika tidak nanti akan terjadi kerusakan total, yang menyebabkan kerugian lebih besar bagi masyarakat, "beber Sunardi.
Lanjutnya ia menyampaikan, seharusnya pemeliharaan ini dilakukan pada Maret 2022, namun terkendala adanya pembangkit lain di daerah Panaran yang mengalami masalah sehingga memaksa pemeliharaan rutin pembangkit yang ada di PLTU Tanjung Kasam ditunda hingga Mei 2022.
Hasil dari Sidak itu, Lagat Siadari menyampaikan 3 hal yang diharapkan dapat menjadi perhatian PLNÂ Batam.
Pertama Ia berharap pastikan jadwal pemeliharaan rutin sehingga tidak mengganggu pasokan daya listrik di Batam.Â
Kedua tambah Lagat, masyarakat harus diinformasikan kapan pemadaman listrik terjadi dan apa penyebabnya.
"Dan yang terakhir, kami harap PLN memprioritaskan masyarakat dengan mengurangi penggunaan daya listrik di sektor industri dan memperluas serta mempertahankan daya listrik di masyarakat, "harap Lagat.***








