• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Pantun Hari Kemerdekaan RI Ke-79 Tahun 2024
PERWAKILAN: KALIMANTAN BARAT • Sabtu, 17/08/2024 •
 

KBRN, Pontianak: Tahun ini, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-79. Sebagai ungkapan syukur dan menghargai jasa dari para pahlawan kemerdekaan, warga Indonesia menggelar upacara bendera dan berbagai kegiatan kegiatan yang sifat kegembiraan. Maka jangan heran, kita akan menjumpai berbagai jenis lomba-lomba yang bertemakan hari kemerdekaan.

Biasanya lomba-lomba yang diadakan sudah sangat familiar dengan kita seperti, lomba balap karung, lomba panjat pinang, tepuk bantal, tarik tambang dan semuanya itu unik. Begitulah warga Indonesia mengungkapkan kegembiraanya merayakan hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunya. Bagaimana dengan kita yang tidak bisa mengikuti kegiatan perlombaan ditempat tinggal kita dikarenakan suatu pekerjaan atau tidak berada ditempat.

Gampang, saat ini dengan media sosial yang kita miliki, kita bisa mengekspresikan kegembiraan dan kebahagian merayakan kemerdekaan bangsa kita. Misalnya, dengan cara memposting kata-kata mutiara atau posting pantun. Nah, untuk yang kesulitan dengan materi pantun kemerdekaan berikut ada beberapa pantun yang ditulis Tariyah yang merupakan pelestari pantun di Kalbar.


Sungguhlah asyik duduk di kereta,

Keretanya baru membawa bendera,

Dirgahayu Republik Indonesia tercinta,

Semakin maju, berdaulat dan sejahtera.


Merah dan putih warna bendera pusaka,

Hijau dan kuning warna puncak gapura,

Mari bergembira merayakan hari merdeka,

Semangat bambu runcing Indonesia jaya.


Malam Minggu ketiga menghias taman,

Menanti sang pujaan hati datang melamar,

Pahlawan bersatu mewujudkan kemerdekaan,

Mereka rela mati demi merah putih berkibar.


Paduka Sri Ratu tampan berwibawa,

Meminang puteri rupawan dari seberang,

Serumpun kita bersatu semangat menyala,

Menghargai pahlawan yang telah berjuang.


Bulan purnama menerangi malam,

Gelap gulita hilang terangpun datang,

Pahlawan berjuang siang dan malam,

kita bersatu hidup penuh kasih saying.


Tampan rupawan si putra bangsawan,

Terpikat gadis berkebaya tidak berdandan,

Pahlawan berjuang mewujudkan kemerdekaan,

Kita berjuang memberi karya dan tauladan.


Berakit-rakit pergi ke hulu,

Berenang-renang pergi ke tepian,

Mari kita bersinergi bersatu padu,

Produktif berkarya mengisi kemerdekaan.


Sang saka merah putih teruslah berkibar,

Diiringi lagu kebangsaan terasa khidmat,

Dari perjuangan para pahlawan kita belajar,

Untuk mewujudkan negara yang berdaulat.


Rajin berolahraga dan minum jamu,

Agar badan semakin kuat dan sehat,

Nusantara baru Indonesia maju,

Rakyat sejahtera negara bermartabat.


Habis sholat Jumat membeli surat kabar,

Hari Minggu membeli perhiasan emas,

Semangat perjuangan teruslah berkobar,

Untuk Indonesia maju Indonesia emas.


Pergi ke sawah membuat sumur,

Tanamkan ketela dan juga pepaya,

Kalau ingin Indonesia semakin makmur,

Generasi beretika, berkarya dan berbudaya.


Anak nelayan menangkap ikan,

Membawa perahu dan jaring pukat,

Mari berjuang mengisi kemerdekaan.

Dengan cipta dan karya yang bermanfaat.


Anak menjangan tertancap pisau belati,

Masuk ke hutan rimba kencang berlari,

Jangan dulu teriak merdeka atau mati,

Jika belum memberi karya pada negeri.


Kalaulah lada pedaskan rasa,

Tentulah gula dirindukan lidah,

Indonesia persada pemersatu bangsa,

Negeri makmur sentosa bumi bertuah.


Anak menjangan tertancap pisau belati,

Masuk ke hutan rimba kencang berlari,

Jangan dulu teriak merdeka atau mati,

Jika belum memberi karya pada negeri.


Mengangkat batu sampai berpeluh,

Membersihkan tangan sampai ke badan,

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,

Hargai perbedaan semangat persatuan.


Burung kenari hinggap di atas dahan,

Warnanya merah sungguh menawan,

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan,

Jangan terpecah belah oleh perbedaan.


Kayu Mabang dari hutan Kalimantan,

Kayunya kokoh untuk dibuat pahatan,

Mari berjuang menyatukan perbedaan,

Itulah ikhtiar untuk mengisi kemerdekaan.


Menggoreng bawang merah sampailah garing,

Untuk hidangan acara resepsi Putri Kerajaan,

Dulu pahlawan berjuang dengan bambu runcing,

Kita berjuang agar tak terjadi lagi perpecahan.


Menghidupkan pelita di pinggir Pantai,

Sambil tertawa duduk di kursi rotan,

Perjuangan kita memang belum selesai,

Hingga maut memisahkan jiwa dan badan.


Berburu ke hutan ke padang rumput,

Membawa bekal nasi dan juga obor,

Semangat kemerdekaan jangan pernah surut,

Generasi muda harus menjadi Pelopor.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...