• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Pantau Persiapan MBG, ORI Kaltara Berharap IDAI Dilibatkan
PERWAKILAN: KALIMANTAN UTARA • Rabu, 06/11/2024 •
 
Kaper Ombudsman Kaltara, Maria Ulfah (ist)

TARAKAN - Meski program Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional sudah diujicoba namun hingga saat ini program tersebut belum merilis petunjuk tehknis (Juknis) untuk Penerapan di awal tahun mendatang.

Sehingga, saat ini pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan masih menunggu juknis sebelum dilakukan sosialisasi. Hal ini juga turut menjadi sorotan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Kaltara.

Saat dikonfirmasi, Kepala ORI Perwakilan Kaltara, Maria Ulfah mengungkapkan, sebagai lembaga yang mendapatkan mandat dalam mengawal penanganan stunting nasional, sehingga pihaknya juga memberikan perhatian khusus pada program MBG secara nasional.

Baca Juga: Empat Bakal Calon Rektor UBT Paparkan Visi-Misi

Mengingat penanganan stunting dan program MBG memiliki memiliki hubungan erat.

"Saat ini kami belum mendapatkan info terbaru soal juknis program makanan bergizi. Seharusnya, saat ini juknis sudah dirilis untuk persiapan pelaksana di daerah memaksimalkan persiapan. Juknis menjadi bagian terpenting karena sosialisasi baru bisa dilakukan setelah adanya juknis,"ujarnya, (3/11/2024).

"Setiap program pasti dikeluarkan juknis terlebih dulu baru dilanjutkan sosialisasi. Kalau pun dilakukan sosialisasi sebelum adanya juknis, pasti penyampaian kepada masyarakatnya tidak maksimal karena belum diketahui secara detail seperti apa sistem pelaksanaannya,"sambungnya.

Baca Juga: Maksimalkan Debat Paslon, KPU Kaltara Lakukan Evaluasi Teknis

Pihaknya mengungkapkan, adanya perhatian besar Daru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltara yang memberikan masukan pada program MBG.

Menurutnya sebagai organisasi profesi yang fokus pada persoalan-persoalan kesehatan anak, selayaknya IDAI dapat dilibatkan guna memberikan kontribusi dalam memaksimalkan MBG secara nasional.

"Saya kira IDAI memiliki peran vital dalam penanganan yang berkaitan dengan anak. Tentunya penanganan stunting tidak hanya serta-merta berbicara asupan makanan saja, tapi ada banyak hal yang berhubungan dengan kesehatan anak, salah satunya kesehatan mental dan perilaku. Jadi, IDAI bisa memegang peranan itu untuk memberikan dedikasinya dalam pendampingan,"tuturnya.

Baca Juga: Ditemukan di Tarakan, Produk Latiao Asal China Ditarik Peredarannya

"Saya belum memastikan apakah MBG melibatkan IDAI atau tidak. Tapi dilibatkan atau tidak hal.yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memaksimalkan program ini dan membuat program ini mencapai tujuannya,"katanya.

Sementara itu, Ketua IDAI Kaltara dr Franky Sientoro Sp.A menerangkan jika pihaknya memberikan perhatian lebih pada program MBG lantaran MBG merupakan langkah nyata pemerintah dan membangun regenerasi di masa depan.

Sehingga kata dia, IDAI Kaltara siap terlibat dalam memberikan sumbangsih ide dan pikiran bahkan secara sukarela.

Baca Juga: Aksi Kejahatan di Perairan dan Pertambakan Menurun, Begini Penjelasan Satpolair Polres Tarakan

"Kami mengapresiasi program ini untuk upaya nyata pemerintah memperbaiki generasi kita. Kalau kita bicara generasi emas ini semua tidak akan terwujud kalau kita tidak melakukan gebrakan besar terlepas dari pro dan kontra secara politik. Yang kami apresiasi adalah sikap pemerintah dalam mengambil langkah dalam jangka waktu panjang, kami siap dilibatkan. Bahkan walaupun hanya sebagai sukarelawan tanpa digaji pun tidak apa-apa. Kami hanya ingin membantu, mendedikasikan dan mengabdi pada bangsa dan negara,"katanya.

"Bagi kami membangun generasi adalah panggilan jiwa, kami rasa kalau kami dibutuhkan oleh negara kami siap, mengabdi tanpa pamrih,"pungkasnya. (zac)





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...