Pantau Arus Mudik di Tanjung Kalian Bangka Barat, Ombudsman Babel Soroti Calo dan Keluhan Sopir
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ombudsman Bangka Belitung (Babel) mencatat ada beberapa permasalahan pelayanan publik pada arus mudik sebelum H-4 Idul Fitri 1445 H di Pelabuhan Tanjung Kalian, Kabupaten Bangka Barat
Tim sudah turun ke lapangan menemukan beberapa persoalan yakni masih ada praktik calo pembelian tiket online, ketersediaan layanan pembelian tiket yang disediakan pihak pelabuhan masih terbatas dan keluhan-keluhan para sopir yang berkenaan dengan kualitas layanan pelabuhan.
"Tujuan kegiatan pemantauan arus mudik sebagai upaya pencegahan maladministrasi terkait dengan layanan jasa transportasi.
Dari hasil pemantauan ini akan disampaikan kepada Keasistenan Utama V Ombudsman RI sebagai bahan evaluasi peningkatan dan perbaikan layanan selanjutnya", ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy kepada Bangkapos.com, Rabu (17/4/2024).
Tim Ombudsman menemukan beberapa oknum yang menawarkan jasa pembelian tiket online, temuan tersebut sebelum adanya tindakan pengamanan para calo yang dilakukan oleh pihak berwajib.
Beberapa titik praktik calon terkonsentrasi dekat areal masuk pelabuhan dan buffer zone, padahal buffer zone telah menyediakan tempat layanan pembelian tiket oleh penyelenggara layanan.
"Kami juga mendapatkan keluhan dari beberapa penumpang yang mengaku telah membeli tiket melalui para calo. Beberapa penumpang mengaku masih membeli tiket melalui calo dengan berbagai alasan.
Mulai dari ketidaktahuan akan sistem tiket online, maupun kesulitan dalam mengakses website karena signal yang lemot, sehingga mereka memutuskan untuk membeli tiket melalui calo. Adapun selisih harga tiket yang dibeli dari calo berkisar 50-100 ribu rupiah," katanya
Dia menilai dari sisi pelayanan publik, seharusnya ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian dapat menyediakan tempat pembelian tiket yang mudah diakses bagi para seluruh kalangan pengguna layanan, baik itu para pemudik dan para pengguna layanan lainnya.
"Bahkan keluhan kami terima, dari beberapa sopir ingin pihak ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian mengembalikan sistem pembelian tiket secara langsung di tempat sebagaimana sebelum diterapkan pembelian secara online", kata Yozar.
Salah satu masukan lainnya dari pengguna layanan ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian terkait penambahan satu dermaga kapal roro.
Menurut para pengguna layanan hal ini setidaknya dapat mempercepat waktu bongkar muat kendaraan dan penumpang, terlebih lagi pada situasi arus mudik.
Yozar menyoroti telah adanya perbaikan sistem layanan antrean bagi pengendara yang ingin melaksanakan mudik.
"Tidak tampak lagi antrean panjang kendaraan, hal ini telah disikapi oleh ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian bersama pemangku kepentingan lainnya dengan menyediakan buffer zone (zona penyangga) bagi kendaraan yang akan melakukan penyeberangan," lanjutnya.
Adanya buffer zone telah berhasil mengurai antrean kendaraan agar tidak meluas ke jalan utama ke area pelabuhan, disamping itu tersedia sarana dan prasarana yang dapat digunakan pengguna layanan.
"Beberapa penumpang merasa terbantu dengan adanya buffer zone dan berbagai fasilitas pendukung yang telah disediakan seperti toilet, tempat istirahat, kesehatan, bahkan dapur umum kita jumpai di area buffer zone tersebut."katanya.
Dia mengatakan layanan tiket online telah memberikan dampak yang begitu baik terhadap penyelenggaraan layanan transportasi penyeberangan di Pelabuhan Tanjung Kalian.
Alih-alih mendapatkan layanan berkualitas, ternyata layanan tiket online menimbulkan berbagai pro dan kontra dari masyarakat.
Kata Yozar, munculnya calo yang membantu pengguna layanan membeli tiket online disebabkan penyediaan sarana dan prasarana penunjang yang masih belum optimal.
"Beberapa pengguna layanan mengeluhkan jaringan signal lemah sehingga mereka sulit mengakses website trip.ferizy ketika berada dekat kawasan pelabuhan.
Disamping itu, ketersediaan petugas maupun loket yang membantu pengguna layanan membeli tiket online masih terbatas. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum calo. Artinya kesiapan penyelenggara pelayanan perlu melakukan evaluasi", kata Yozar.
Yozar mengapresiasi berbagai pihak yang telah menindaklanjuti masalah calo melalui penegakan hukum. Akan tetapi, langkah tersebut harus diikuti dengan evaluasi perbaikan layanan oleh pihak ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian.
"Dari sisi pelayanan publik bahwa penyelenggara pelayanan dapat melakukan evaluasi terhadap layanan, kami harap ASDP Pelabuhan Tanjung Kalian dapat melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan", katanya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pantau Arus Mudik di Tanjung Kalian Bangka Barat, Ombudsman Babel Soroti Calo dan Keluhan Sopir, https://bangka.tribunnews.com/2024/04/17/pantau-arus-mudik-di-tanjung-kalian-bangka-barat-ombudsman-babel-soroti-calo-dan-keluhan-sopir?page=1.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti