Ombudsman RI Selidiki Dugaan Maladministrasi di RSUD Djoelham Binjai

Disrupsi.id, Binjai - Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara menggelar investigasi terhadap RSUD Djoelham Binjai menyusul laporan keluarga pasien yang meninggal usai menjalani prosedur cuci darah (hemodialisis). Dugaan maladministrasi dalam pelayanan rumah sakit menjadi sorotan utama dalam kunjungan yang dilakukan pada Rabu (27/3).
Tim investigasi yang dipimpin Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut, Herdensi, meninjau langsung fasilitas hemodialisis, ruang perawatan pasien, serta sistem suplai air yang menjadi perhatian utama dalam laporan. Mereka juga melakukan wawancara dengan tenaga medis, manajemen rumah sakit, dan petugas teknis guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur yang diterapkan.
Dari hasil pemeriksaan awal, Ombudsman menemukan beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian serius, terutama terkait standar operasional prosedur (SOP) dalam layanan cuci darah. Selain itu, keterbatasan suplai air saat prosedur berlangsung turut menjadi perhatian utama dalam investigasi ini.
"Dari hasil kunjungan ini, kami menemukan beberapa temuan awal yang perlu didalami lebih lanjut, terutama terkait standar operasional prosedur (SOP) cuci darah, ketersediaan air saat prosedur berlangsung, serta kondisi fasilitas di ruang rawat inap pasien," ungkap Herdensi.
Ombudsman juga menyoroti berbagai aspek lain yang perlu dibenahi demi meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan di RSUD Djoelham. Mereka menegaskan akan terus mengumpulkan bukti tambahan serta meminta klarifikasi dari pihak terkait guna memastikan transparansi dalam kasus ini.
"Jika ditemukan adanya indikasi maladministrasi atau kelalaian, Ombudsman akan merekomendasikan tindakan yang sesuai kepada pihak terkait," tambahnya.
Sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, Ombudsman RI menegaskan komitmennya dalam mengawal peningkatan kualitas layanan kesehatan. Mereka meminta pihak RSUD Djoelham untuk bersikap kooperatif dan segera mengambil langkah-langkah perbaikan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.