Ombudsman RI Perwakilan Maluku Prihatin Atas Kekisruhan PPDB Di Kota Ambon

MasarikuOnline.Com, Ambon - Menyikapi begitu banyaknya aduan masyarakat terkait mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada beberapa sekolah SMA Negeri di kota Ambon, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Maluku angkat bicara.
Ditemui media ini usai menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam sosialisasi pencanangan wilayah birokrasi bersih dan melayani yang diselenggarakan oleh kantor wilayah direktorat jenderal bea dan cukai Maluku, pada Kamis 13 Juli 2023, Hasan Slamat, SH. MH mengatakan kami sangat prihatin terhadap kondisi yang terjadi.
Menurutnya, juknis itu sangat jelas, baik itu dari Kemendikbud dan pemerintah daerah, maka perlu mengambil langkah-langkah konkrit agar siswa dan orang tua tidak merasa dirugikan. Kepala sekolah atau orang-orang yang mempunyai kewajiban untuk menegakkan ini harus mentaati juknis itu.
Hal yang banyak dipersoalkan adalah masalah sonasi, ini yang menjadi perhatian ombudsman. Ada orang tua yang merasa anaknya berada pada sonasi itu, namun anaknya tidak bisa diterima, pada hal lokasi tempat tinggal mereka dekat dengan satuan pendidikan yang ditujuh.
Menyikapi hal ini, ombudsman RI perwakilan provinsi Maluku dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku dan kota Ambon dalam rangka melakukan investasi, bahkan mencari solusi terhadap kekisruhan dalam PPDB ini.
Kami berharap, Pemerintah Daerah harus memperhatikan terkait infrastruktur pendidikan di daerah ini.
"Infrastruktur dan SDM sebenarnya harus dibagi merata, jangan guru-guru yang handal saja di tempatkan pada sekolah-sekolah favorit dan infrastruktur berupa sarana dan prasarana hanya diperuntukkan pada sekolah-sekolah tertentu," Ungkapnya.
Sudah saatnya harus ada pemerataan, sehingga orang sudah tidak lagi tertarik pada sekolah tertentu saja. Sistem sonasi itu sebenarnya sudah menjawab itu semua, kedepannya harus diperhatikan pemerataan, kalau ada pemerataan tidak mungkin timbul persoalan-persoalan yang terjadi seperti sekarang ini. (JR)








