Ombudsman RI Papua dan USTJ Kaji Pelayanan Publik bagi Disabilitas
PAPUAinside.id, JAYAPURA-Ombudsman RI Perwakilan Papua dan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) berkolaborasi, untuk prioritas kajian pelayanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus, termasuk kaum disabilitas tahun 2024 mendatang.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Ombudsman RI Perwakilan Papua dan Jajaran USTJ di Ruang Rapat Rektorat USTJ, Kota Jayapura, Kamis (23/11/2023).
Turut hadir Kepala Ombudsman RI Perwakilan Papua, Dr Yohanes Rusmanta, SSi, MSi, Wakil Rektor I USTJ, Drs Suyatno, MT, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama USTJ, Isak Rumbarar, ST, MT, Wakil Rektor 2 USTJ Dr Alfini Badaruddin, ST, MT, Dekan Fesospol USTJ Peliman Ndibau, SSos, MA dan Ketua Penjaminan Mutu USTJ Thelly Sembor, ST, MMT dan Bidang Kerjasama Ombudsman Papua Oktafilia Goha.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Papua, Dr Yohanes Rusmanta, SSi, MSi melalui Siaran Pers, Sabtu (25/11/2023) menjelaskan pihak Ombudsman RI Papua berkeinginan, agar USTJ yang merupakan salah satu kampus swasta terkemuka di Papua, juga turut serta mensosialisasikan Ombudsman RI dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Wakil Rektor I USTJ, Drs Suyatno, MT menjelaskan selama lebih dari 10 tahun, USTJ telah melaksanakan kerjasama dengan Ombudsman RI dalam berbagai kegiatan akademik, seperti kuliah umum, dan kuliah magang bagi mahasiswa.
Dikatakan melanjutkan kerjasama dengan Ombudsman RI, kedua belah pihak menyusun program - program strategis dalam rangka peningkatan kapasitas civitas akademika USTJ sekaligus ikut memasyarakatkan Ombudsman RI sebagai lembaga negara yang mengawasi pelayanan publik.
"Tahun 2024 mendatang pihak USTJ menginginkan kegiatan - kegiatan yang lebih banyak guna membekali mahasiswa ketika nantinya terjun ke tengah masyarakat," ujar Suyatno.
Hal serupa disampaikan Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama USTJ, Isak Rumbarar, ST, MT, kedepannya, terutama di tahun 2024, pihaknya prioritaskan kajian mengenai pelayanan publik secara umum maupun khususnya kepada masyarakat berkebutuhan khusus termasuk kaum disabilitas.
Menutup pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk terus menjalin program kerjasama, dalam bidang akademik, penelitian/kajian dan pengabdian masyarakat.
Salah satu tema prioritasnya adalah kajian pelayanan publik bagi penyandang disabilitas dan masyarakat berkebutuhan khusus.
