Ombudsman RI Belum Terima Keluhan Soal Peristiwa Polisi Tembak Warga di Manado Sulawesi Utara
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Utara melalui Meilany Limpar menanggapi kasus tewasnya warga karena
ditembak Polisi.
Ombudsman mengatakan, substansi permasalahan pada kasus ini, kewenangannya ada pada Kepolisian.
"Jadi proses, kronologi yang disampaikan baik saksi atau pihak yang dibutuhkan, itu dari pihak Kepolisian nanti yang melakukan proses itu," jelasnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk sama-sama memonitoring masalah ini.
Apakah kronologi yang disampaikan saat ini sama dengan dokumen dan eviden yang harusnya sesuai dari proses awal hingga akhir.
"Tahapan itu yang kita monitoring bersama. Apakah benar sudah dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada, tahapaan dari datang ke TKP, proses peringatan dan dalam kondisi tertentu itu yang kita monitoring bersama," jelasnya.
Menurutnya ketika ada keberatan terkait sesuatu yang tidak sesuai hal tersebut bisa disampaikan kepada pihak Propam.
"Saya sangat mengapresiasi kepada Polresta Manado dan Polda Sulut menghadirkan kami di sini, bahwa keterbukaan dalam proses pemeriksaan terkait kasus ini, itu ada,"jelasnya.
Menurutnya Ombudsman, sampai saat ini memang belum menerima keluhan terkait permasalahan ini.
Namun substansi permasalahan terkait dugaan ataupun sudah terbukti tindak pidananya, itu merupakan kewenangan dari kepolisian.
"Kami Ombudsman mendorong semua instansi termasuk Polri agar pengawasan secara internal itu dapat dilaksanakan.
jadi berjenjang itu sangat perlu sehingga memaksimalkan kinerja dari instansi penyelenggara pelayanan publik," ujarnya.
Diketahui, peristiwa penembakan ini terjadi di Kelurahan Pandu, Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu Sabtu (23/72022).
Seorang warga berinisial RL tewas setelah ditembak anggota Polisi berinisial WL. (Ren)
