• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman NTT Tinjau Layanan Ekspor Impor di Perbatasan RI dan RDTL
PERWAKILAN: NUSA TENGGARA TIMUR • Kamis, 22/02/2024 •
 
Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton. (Foto.Ist/ Desain tim ReportaseNTT)

REPORTASENTT.COM, KUPANG- Kepala Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton meninjau pos pelayanan ekspor- impor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain Indonesia dengan Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL), di Desa Silawan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (20/2/2024), pukul 16.00 WITA.

"Saya mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Timor Leste Motaain di Desa Silawan, Kabupaten Belu khususnya layanan ekspor- impor. Lokasi kunjungan sepi karena kegiatan ekspor/impor telah ditutup," kata Darius kepada wartawan.

Darius menambahkan, kunjugan dilakukan karena adanya laporan dari para eksportir dan pelintas umum yg menggunakan kendaraan bahwa, pemeriksaan surat kendaraan tidak dilakukan dalam pos pelayanan ekspor- impor yg disiapkan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Sehingga kata Darius, pemilik kendaraan harus bolak-balik ke pos pemeriksaan kendaraan di pos polisi lama yang lokasinya diluar PLBN. Hal ini menyebabkan alur layanan menjadi tambah panjang dan membutuhkan waktu lebih lama.

Meskipun untuk pelayan pada kargo ekspor dan Impor sebagai Pengelola, Darius mengatakan BNPP telah menyediakan ruangan pelayanan kepada para petugas CIQ di PLBN. Keluhan tersebut terkonfirmasi benar setelah saya menemui berbagai pihak di lokasi kunjungan.

"Memang ada sedikit persoalan terkait pelayanan STR yang diberikan oleh Pihak Satlantas, kepada kendaraan- kendaraan ekpor dan kendaraan pribadi yg hendak melintas ke Timor Leste, awalnya dilayani di ruang Satlantas yg berda di Kargo Impor, saat ini berpindah di luar kawasan," ungkapnya.

Problem lain kata Darius, Terminal Barang Internasional (TBI) Motaain yang diresmikan tahun lalu juga belum beroperasi hingga saat ini karena, alasan teknis sehingga pelayanan Kargo ekspor /Impor belum berpindah ke TBI yang harusnya menjadi pos layanan semua instansi di perbatasan agar para pengguna layanan ekspor/impor PLBN cukup masuk dan diperiksa di TBI.

"Sehingga tak perlu mondar-mandir ke berbagai pos untuk dilayani. Pembenahan layanan ekspor/impor di PLBN Motaain perlu segera dilakukan karena PLBN ini konon adalah PLBN paling ramai kedua setelah PLBN Entikong di Kalimantan," kata Darius.

Aktivitas ekspor PLBN ini jelas Darius, di bulan Januari tercatat Rp 50.963.727.435, bahkan PLBN Motaain tercatat memiliki nilai ekspor tertinggi di semua PLBN di Indonesia. Karena itu PLBN harus menjadi sentra ekonomi baru sebagaimana harapan Presiden RI.

"Untuk itu kami segera berkoordinasi dengan BNPP dan instansi terkait lain di perbatasan guna mencari solusi perbaikan layanan," harapnya.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...