• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman NTT Bongkar Misteri Amplop Coklat Milik ABK, Bakal Koordinasi ke PT ASDP Indonesia Ferry Pusat
PERWAKILAN: NUSA TENGGARA TIMUR • Selasa, 16/04/2024 •
 
Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton

REPORTASENTT.COM, KUPANG- Misteri amplop coklat milik oknum anak buah kapal (ABK) Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) NTT akhirnya terungkap, seiring banyaknya keluhan dari para penumpang.

Praktek nakal dari para ABK ini biasanya saat pemeriksaan tiket, oknum ABK  membawa amplop coklat besar untuk menyimpan uang tambahan Rp 50.000 ke seluruh penumpang yang tidak membeli tiket VIP.

Mendapati laporan tersebut, Ombudsman NTT bakal melakukan koordinasi dengan ASDP Pusat guna menghentikan praktek buruk yang merugikan masyarakat NTT tersebut.

Praktek pungutan tambahan biaya sebesar Rp. 50.000 bagi penumpang kapal ASDP Very yang membeli tiket kapal kelas ekonomi namun masuk ke dalam ruang VIP rupanya sulit dihilangkan

"Praktek buruk ABK kapal ini pasti pernah dirasakan para penumpang kapal-kapal milik ASDP seluruh lintasan di NTT," kata Darius Beda Daton, Kepala Ombudsman NTT, kepada Wartawan, Senin (15/4/2024).

Darius menambahkan, penumpang yang membeli tiket ekonomi tetap dipersilahkan masuk ke ruang VIP dengan membayar biaya tambahan ke petugas kapal.

Praktek ABK ini tambah Darius, sering dikeluhkan penumpang, sehingga pada Desember 2023 lalu, pihaknya melakukan monitoring langsung ke dalam kapal bersama manager bisnis ASDP, Andre Matte.

"Saat monitoring tersebut, keluhan penumpang terbukti benar, karena penumpang yang masuk ruang VIP ternyata membeli tiket kelas ekonomi," terangnya 

Menurut para penumpang, biasanya mereka akan bayar tambah di dalam kapal. Akibatnya kata Darius,  penumpang yang membeli tiket VIP justru tidak kebagian tempat karena telah dipenuhi penumpang yang membeli tiket ekonomi.

"Praktek pungutan tambahan ini tidak dibenarkan, karena tugas ABK bukan untuk menjual tiket atau menerima pembayaran tiket dalam kapal. Tiket hanya dijual di loket tiket darat. Kepada ASDP saat itu kami sarankan untuk membuka loket tiket VIP agar penumpang tidak hanya membeli tiket ekonomi," harap Darius.

Sebab katanya,  praktek ini sangat merugikan ASDP, karena menurut Darius pungutan tambahan tentu tidak masuk kas ASDP.

 "Bayangkan praktek ABK kapal untuk 8 Kapal ASDP di NTT melayani 21 lintasan pulang pergi setiap hari. Berapa pendapatan ASDP yang hilang ? Manager Bisnis setuju dan langsung memasang stiker loket tiket VIP di loket penjualan tiket," ujarnnya.

Meski demikian katanya, praktek pungutan tambahan dalam kapal-kapal ASDP rupanya sulit dihentikan.

"Keluhan penumpang terus kami terima. Karena itu kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut ke ASDP NTT dan ASDP Pusat guna menghentikan praktek buruk yang merugikan masyarakat NTT tersebut," harapnya.

Kepada para penumpang Ia meminta agar saat memasuki ruang VIP agar membeli tiket VIP di loket darat, bukan di atas kapal.

Sementara itu, Manager ASDP berjanji akan membenahi semua Nakhoda dan Mualim 1 kapal, agar memperbaiki kualitas pelayanan sehingga tidak terulang kembali.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...