Ombudsman Kepri Dorong BP Batam Berikan Pelayanan Terbaik Dalam Mudik Idulfutri 2024
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepri, Lagat Paroha Patar Siadari menanggapi perihal pembelian tiket yang dilakukan oleh ASDP secara setengah online. Ia menilai sistem yang dilakukan setengah online dikhawatirkan mendapat keluhan dari masyarakat.
"Nanti udah mengatri 2 hari tidak dapat kuota. Dipastikan tidak ada kelainan. Tak ada orang dan mobilnya, nomor antrean abis. Dipastikan yang punya hak antri bisa berangkat," kata Lagat dalam MLC Tribun Batam, Kamis (21/3/2024)
Selain keluhan teknis, masyarakat juga kerap mengeluhkan pelayanan petugaspun tidak siap. Pelayanan dari aspek kesehatan juga harus dipastikan seperti apa.
"Sistem setengah online yang dilakukan ASDP bagus asal dipastikan konsisten. Jangan ada oknum-oknum di lapangan," kata pria berkacamata ini.
Misalnya, lanjut dia, ada aparat-aparat yang ingin mendapatkan VVIP. Namun harus mengorbankan masyarakat. Kemudian terkait kemudahan masalah parkir.
Ia juga menilai Pelabuhan Pelni di Batu Ampar parkir tidak layak. Setiap tahun Ombudsman Keperi memberi saran kepada BP Batam.
"Sudah 6 tahun. Pelabuhan Pelni paling parah memang. Di Belawan saja Pelabuhannya sudah pakai eskalator masak kita kalah padahal Batam wilayah industri," kata Lagat.
Ia juga berharap agar BP Batam memberikan layanan yang terbaik kepada calon penumpang. Salah satunya mengabulkan permintaan ASDP yang meminta wilayah Buffer Zone sebagai tempat kendaraan yang hendak berangkat.
"BP Batam saya rasa baik. Agar penumpang di Punggur bisa nyaman. Kalau bisa ada toilet portable," kata Lagat. (TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)