• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman Babel Siap Terima Aduan Soal Polemik Hasil Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional
PERWAKILAN: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG • Senin, 12/06/2023 •
 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Hasil seleksi Paskibraka Tingkat Nasional Putri di Bangka Belitung menimbulkan polemik.

Kepala Perwakilan Ombudsman Bangka Belitung, Shulby Yozar Ariadhy meyakini bahwa proses seleksi seperti ini umumnya punya petunjuk dan teknis (juknis) sebagai pedoman.

"Sepanjang tidak ada aturan yang dilanggar tentunya tidak ada permasalahan. Kami berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara baik oleh pihak terkait. Sehingga penyelesaiannya kembali kepada petunjuk teknis yang ada. Menurut kami itu solusi terbaik," ujar Yozar, Jumat (9/6/2023).

Dia mengatakan untuk mengetahui ada atau tidak pelanggaran maka perlu pemeriksaan lebih lanjut.

"Ombudsman belum bisa menentukan adanya pelanggaran atau tidak. Harus melewati proses pemeriksaan," katanya.

Namun Ombudsman siap menindaklanjuti apabila ada laporan masuk dari pihak yang dirugikan karena permasalah ini.

"Jika pihak yang merasa dirugikan ingin melaporkan ke ombudsman tentunya kami siap untuk menindaklanjutinya," katanya.

Ada Protes

Diberitakan sebelumnya, hasil seleksi Provinsi Kepulauan Bangka untuk Paskibraka Tingkat Nasional Putri menimbulkan polemik.

Pada surat hasil seleksi yang dikeluarkan Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung yang berada diurutan pertama yakni Bunga, siswa SMA asal Pangkalpinang,

Hasil akhir ini diprotes oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia Bangka, sebab Sepvira, siswa SMA asal Bangka dinilai lebih layak tapi digugurkan oleh Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung.

Plt Badan Kesbangpol Bangka Belitung, Umi Kalsum membantah indikasi kecurangan atau ada kepentingan dalam penentuan hasil panitia seleksi, sebab murni untuk mencari yang terbaik.

"Pada malam seleksi itu memang agak alot antar tim panitia dan BPIP, kami di sini hanya memfasilitasi. Terdapat dua anak, yang dari Bangka itu PBB bagus, menurut BPIP yang Pangkalpinang lebih bagus, bukan dari PBB, tapi keseluruhan, lebih mudah berinteraksi," ujar Umi, Jumat (9/6/2023).

Dia mengungkapkan dengan adanya dua pandangan dari tim panitia seleksi dan BPIP tersebut membuat kebingungan Kesbangpol Babel dalam menentukan hasil seleksi.

"Ada tahapan medical check up di Rumah Sakit Unum dan RSJ, masalah anak-anak ini pada gigi, kuar dari hasil itu, bingung juga mau pilih siapa, akhirnya dilihat dari aplikasi Paskibraka, nilai siswa asal Pangkalpinang ini tinggi, akhirnya ditetapkan seperti hasil itu," katanya.

Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Babel Yudiansyah mengungkapkan dari aplikasi itu siswa asal Pangkalpinang berada pada urutan pertama sedangkan siswa asal Bangka pada urutan delapan.

"Itu dasar ditetapkan, di aplikasi itu nilai-nilai yang dimasukan oleh tim pantia, akumulasi semuanya, tim seleksi berpendapat bahwa PBB yang harus bagus diusulkan itu, BPIP mengambil dari aplikasi itu, mereka juga menjelaskan Paskibraka Pusat itu wewengan mereka," jelas Yudiansyah.

Dia mengungkapkan untuk penilaian PBB dilakukan tim panitia seleksi sedangkan kepribadian ditentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Namun dia tak dapat menjelaskan penentuan secara detil nilai kepribadian yang diberikan kepada siswa asal Pangkalpinang sebesar 100, sedangkan siswa asal Bangka hanya 30.

Pada penilaian PBB, siswa asal Bangka unggul sebesar 100, dan siswa asal Pangkalpinang sebesar 90.

"Yang input data kepribadian itu BPIP," katanya.

Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kesbangpol Bangka Belitung (Babel) akan mengundang tim seleksi, Kesbangpol Bangka, Kesbangpol Pangkalpinang, KNPI Bangka, KNPI Pangkalpinang dan BPIP, membahas hal ini, yang dijadwalkan hari Senin (11/6/2023).

Bangkapos.com/Cici Nasya Nita

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: khamelia





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...