• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Laporan Masyarakat Jadi Catatan Ombudsman Soroti MBG Babel
PERWAKILAN: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG • Sabtu, 18/10/2025 •
 

KBRN, Pangkalpinang : Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyoroti pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah, menyusul masuknya sejumlah laporan masyarakat terkait dugaan penyimpangan dan kualitas layanan.

Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy mengungkapkan, bahwa laporan masyarakat tersebut menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan hak dasar masyarakat, khususnya anak-anak, atas pelayanan publik yang layak di bidang pemenuhan gizi.

"Kami menerima beberapa laporan dari masyarakat mengenai kualitas makanan yang disajikan, ketepatan sasaran, hingga mekanisme pendistribusiannya. Ini menjadi catatan penting dalam pengawasan kami," ucap Shulby Yozar kepada RRI, Kamis (16/10/2025).

Program MBG yang diluncurkan pemerintah pusat bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah dan mengurangi angka stunting.

Namun catatan Ombudsman, masih ditemukan distribusi makanan kering ke sekolah yang menggunakan kendaraan terbuka, dengan kemasan makanan yang rawan terpapar udara, debu, bahkan potensi polusi jalan.

Pada salah satu titik, bahkan ditemukan benda asing dalam makanan yang menjadi sebuah temuan yang tidak boleh dianggap sepele. Ada juga persoalan tata ruang pengolahan yang belum sepenuhnya memenuhi standar kebersihan, keterlambatan penyaluran hingga melampaui enam jam, serta kualitas sayur mayur yang tampak kurang segar.

"Catatan ini bukan untuk menyalahkan siapa pun. Justru kami mengajak semua pihak duduk bersama, melihat fakta di lapangan, dan memperbaiki celah sistem agar tidak ada risiko bagi penerima manfaat," ujarnya.

Ombudsman Babel akan terus mengawal, agar setiap kotak makanan yang sampai di tangan anak-anak tidak hanya membawa gizi, tetapi juga jaminan keamanan, martabat, dan tanggung jawab.

"Kami sebagai orang tua hanya menerima laporan anak, karena tidak sedikit makanan yang tidak dimakan, alias dibuang karena tidak enak dimakan sehingga mubazir," kata orang tua siswa di Pangkalpinang Untari.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...