Komoditas di Jabar Defisit, Ombudsman Minta Pemda Lakukan Langkah Mitigasi
BATUNUNGGAL, AYOBANDUNG.COM -- Ombudsman Perwakilan Jawa Barat menta agar pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota melakukan langkah mitigasi terhadap ketersediaan sejumlah komoditas pokok. Hal itu sebagai langkah antisipasi terjadinya kelangkaan komoditas menjelang Lebaran.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat Dan Satriana mengatakan, pihaknya meminta Pemprov Jabar menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok menjelang Lebaran Tahun 2024.
"Kami meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkuat koordinasi dengan pemkab dan pemkot dalam pelaksanaan mitigasi tersebut, sehingga tidak terjadi perbedaan harga bahan pokok yang terlalu mencolok di antara kabupaten dan kota di Jawa Barat," jelas dia, Kamis 28 Maret 2024.
Dan meminta masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan program pemerintah tersebut. Apabila masyarakat menemukan kejanggalan di lapangan, agar melaporkan kepada Ombudsman. Sehingga Ombudsman bisa dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi agar segera diselesaikan.
"Diharapkan kebutuhan bahan pokok di Jawa Barat dapat tersedia, terjangkau, dan membuat masyarakat nyaman," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, menyampaikan bahwa menghadapi Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024 ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah bekerjasama dengan Perum Bulog dan stakeholder terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kerja sama tersebut meliputi untuk ketersediaan komoditas seperti daging ayam, daging sapi, telur, cabai merah, jagung dan gula pasir. Untuk harga beras di pasaran masih dalam tahap penstabilan harga mengingat sebentar lagi memasuki masa panen raya. Dia berharap, jelang hari raya harga beras kembali stabil.
Kendati demikian, ketersediaan beberapa komoditas mengalami defisit, seperti bawang merah defisit 1.827 Ton, minyak goreng 131.925 Ton, dan kacang kedelai 198.090 Ton.
Untuk menutupi defisit tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membutuhkan pasokan dari luar Jawa Barat. Yuke menyampaikan bahwa Pemerintah Jawa Barat akan mitigasi dan memastikan ketersediaan komoditas tersebut hingga menjelang Hari Raya.
"Kami harap masyarakat tidak terlalu panik hingga melakukan panic buying terhadap komoditas tersebut," jelas dia.***