Kepala Ombudsman Kepri Sikapi Keluhan Masyarakat Batam Soal Debit Air Kecil

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Keluhan masyarakat Kota Batam terhadap kualitas pelayanan air menjadi sorotan banyak pihak.
Tak terkecuali Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Siadari.
Lagat menyebut, puluhan laporan mengenai pelayanan air bersih di Batam sudah diterima olehnya sejak beberapa bulan terakhir.
Mulai dari warna air yang kurang jernih atau keruh hingga debit air yang berkurang.
"Pengelolaan air oleh PT Moya beberapa bulan belakangan memburuk. Ini yang kita kritisi," ujarnya kepada Tribun Batam, Jumat (19/8/2022).
Ia berharap, masyarakat Batam yang merasa dirugikan dengan buruknya kualitas pelayanan air bersih dapat segera melapor ke Ombudsman Kepri.
Yakni dengan cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan menyampaikan kronologis lengkap perihal keluhannya.
"Ini supaya bisa kita tangani. Laporan yang sudah masuk itu ada dari kawasan Tiban dan Tanjung Uma," tambahnya.
Bahkan, Lagat dengan tegas menuturkan bahwa kondisi ini menjadi atensi serius pihaknya.
Sebab, kebutuhan air bersih di tiap tempat tinggal warga adalah kebutuhan utama.
"Ini perlu disikapi serius pihak terkait. Apakah pengelolanya yang salah, mesin yang rusak, atau debit air di waduk yang habis. Tapi menurut kami, pengelolanya yang salah," pungkasnya.
Beberapa hari lalu, warga Perumahan Green Nongsa City, Batu Besar, Gilang, menyebut jika airnya di rumahnya sering mati di jam-jam sibuk.
Hal ini membuatnya kesulitan untuk bisa beraktivitas.
"Matinya pagi jam 6 sampai jam 8. Lalu sore juga mati, jam 5 sampai jam 8 malam," keluhannya.








