Kelangkaan Minyak di Rote, Darius Beda Daton: Satgas BBM Harusnya Lebih Agresif
POS-KUPANG.COM, BA'A - Realita yang mengharukan, kelangkaan BBM diKabupaten Rote Ndao terus meresahkan masyarakat.
Diketahui, Satgas BBM Rote Ndao dibentuk pada tanggal 25 September 2023 yang diketuai oleh Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono dan beranggotakan 13 orang personel.
Menanggapi keadaan demikian, KepalaOmbudsman RI Perwakilan NTT,Darius Beda Daton angkat bicara.
Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis,9 Mei 2024, Darius mengatakan, jika mau dan serius, satgas BBM bisa menelusuri jika ada pemain atau penimbun BBM.
"Khusus Rote Ndao, pada akhir tahun lalu, telah ada edaran dari Bupati Rote Ndao ke seluruh SPBU dan oleh Penjabat Bupati juga sudah ditertibkan. Sayangnya sekarang langkah lagi. Satgas BBM harus lebih agresif," pungkas Darius.
Dia menyarankan, cobalah belajar dari Kabupaten Lembata. Lembata itu puluhan tahun masalahnya seperti Rote, tapi sekarang sudah tertib. Semua SPBU buka dan tidak ada lagi antrean.
"Semua kendaraan kan sudah ada barcode agar bisa dilayani SPBU. Jadi harusnya jika tertib, tak akan ada kendaraan yg mengisi BBM berulangkali untuk dijual," terang Darius.
Menurut Darius, jika mau dan serius, satgas BBM bisa menelusuri jika ada pemain atau penimbun BBM.
Darius menuturkan, fakta yg perlu dipertimbangkan adalah kendaraan di Rote terus bertambah, hampir tiap hari, Entah sepeda motor, entah mobil sehingga perlu ditinjau kuota BBM, untuk ditingkatkan atau ditambah.
"Pengawasan pihak terkait perlu ditingkatkan. Jober BBM sudah menjadi skala prioritas yang perlu dibangun di Rote," tegas Darius.
Diterangkannya, kebijakan yang lalu bahwa setiap 3 hari baru isi ulang jatah di SPBU, tetapi jika setiap hari, SPBU hanya buka jam 8.30 pagi sampai dengan 10.30 atau 11.00 siang, dengan alasan kuota BBM. Mungkin perlu ditinjau ulang. Ombudsman mengusulkan SPBU buka layanan sampai sore hari.
Rote Harus Belajar dari Lembata
Bagi Darius, salah satu cara yang mungkin mengurai kemacetan atau antrean yang panjang setiap hari yakni Rote harus belajar dari Lembata.
"Orang Rote itu pintar-pintar di NTT, masa hanya untuk urus BBM saja tidak bisa. Orang antri BBM kok kayak tahun 60-an begitu. Payah," ungkap Darius.
Dia mengaku, dirinya telah mendapat laporan dari warga Rote Ndao. Dikatakan Darius, contoh antrean atas laporan tersebut, kendaraan telah menginap duluan (pada malam hari) untuk isi besok hari di SPBU Longgo.
"Saya juga segera koordinasi ke Penjabat Bupati Rote Ndao dan Pertamina untuk bereskan soal ini yah Kaka. Mohon dukungan," pungkas Darius. (rio)