• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Kasak - kusuk Pembangunan Rumah Bantuan Seroja di Malaka, Begini Komentar Ombudsman NTT
PERWAKILAN: NUSA TENGGARA TIMUR • Rabu, 05/10/2022 •
 
epala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton./ Dok OKe Nusra.com

OKe NUSRA - Proyek pembangunan 6 unit bantuan rumah seroja di Desa Wederok Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka NTT roboh.

Bangunan yang dikerjakan oleh CV Bintang Jaya Perkasa terkesan tidak kuat dan asal jadi, sehingga sekali diterpa hujan dinding rumah yang belum rampung dikerjakan langsung ambruk.

Hal tersebut mendapat perhatian dari Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton saat dikonfirmasi Okenusra Rabu 5 Oktober 2022.

"Hemat saya masalahnya ada di kontraktor pelaksana proyek ini. Jika bangunan nya sudah rubuh sebelum di PHO ya tanggung jawab masih di pihak kontraktor untuk perbaiki,"jelas Darius

Dikatakan, siapapun kontraktornya, jika belum PHO wajib bangun baru. Kecuali jika Kalak memutuskan kontrak dan mengganti kontraktor lain.

Ketika ditanya terkait dampak hukum, ia mengatakan, selagi proyek tersebut belum PHO maka tidak tidak ada dampak hukum karena kontraktor masih punya hak untuk menyelesaikan apapun caranya.

"Kalau masih dalam tanggung jawab kontraktor, tak ada dampak hukum. Apakah proyek itu sudah PHO? Oh kalau belum PHO tinggal kontraktor bangun lagi. Jika tetap tidak dibangun baru bisa diproses hukum,"tulis Darius Beda Daton kepada wartawan.

Sebelumnya di beritkaan media ini, enam unit rumah bantuan seroja di kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) roboh, padahal belum selesai dikerjakan.

Ke- enam unit rumah bantuan seroja yang roboh tersebut berada di desa Wederok, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Kuat dugaan, robohnya ke- enam unit rumah bantuan seroja yang dikerjakan oleh CV Bintang Jaya Perkasa tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya konstruksi bangunan rumah tersebut.

Kepala Desa Wederok, Firgilius Tahu Nahak, kepada wartawan menuturkan, pekerjaan rumah bantuan seroja tersebut terkesan tidak kuat dan asal jadi sehingga sekali diterpa hujan dinding bangunan langsung roboh.

Firgilius mengungkapkan, dugaan kerja asal-asalan oleh kontraktor pelaksana bukan tanpa alasan karena robohnya enam unit rumah bantuan seroja tersebut, hanya akibat terpaan hujan dengan intensitas sedang.

"Tadi pagi saya cek di lokasi ternyata betul ada enam rumah milik warga yang belum selesai dikerjakan roboh. Hal ini dikarenakan hujan dengan kapasitas sedang melanda wilayah Malaka kemarin," ungkapnya, dilansir dari Victorynews.id.

Firgilius berujar, enam unit rumah yang roboh itu tersebar pada tiga dusun, yaitu Dusun Serai 1 unit, Dusun Haeklaran 1 unit, dan Dusun Wederok B 4 unit.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, karena bangunan yang dikerjakan itu belum rampung dan masih setengah jadi hanya dinding rumah saja yang ambruk," ungkapnya.

Menurutnya, kontraktor yang mengerjakan rumah itu tidak punya hati yang tulus dan terkesan asal jadi.

"Karena saya lihat dinding bangunan itu hanya ada lilitan kawat dan tidak ada tiang angker induk yang bisa menopang bangunan itu kuat. Jadi, ketika mereka melakukan penimbunan atau mengisi sertu dalam bangunan itu langsung roboh karena tidak ada penahan yang kokoh," ungkapnya.

Ke- enam unit rumah bantuan seroja yang roboh tersebut berada di desa Wederok, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Kuat dugaan, robohnya ke- enam unit rumah bantuan seroja yang dikerjakan oleh CV Bintang Jaya Perkasa tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya konstruksi bangunan rumah tersebut.

Kepala Desa Wederok, Firgilius Tahu Nahak, kepada wartawan menuturkan, pekerjaan rumah bantuan seroja tersebut terkesan tidak kuat dan asal jadi sehingga sekali diterpa hujan dinding bangunan langsung roboh.

Firgilius mengungkapkan, dugaan kerja asal-asalan oleh kontraktor pelaksana bukan tanpa alasan karena robohnya enam unit rumah bantuan seroja tersebut, hanya akibat terpaan hujan dengan intensitas sedang.

"Tadi pagi saya cek di lokasi ternyata betul ada enam rumah milik warga yang belum selesai dikerjakan roboh. Hal ini dikarenakan hujan dengan kapasitas sedang melanda wilayah Malaka kemarin," ungkapnya, dilansir dari Victorynews.id.

Firgilius berujar, enam unit rumah yang roboh itu tersebar pada tiga dusun, yaitu Dusun Serai 1 unit, Dusun Haeklaran 1 unit, dan Dusun Wederok B 4 unit.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, karena bangunan yang dikerjakan itu belum rampung dan masih setengah jadi hanya dinding rumah saja yang ambruk," ungkapnya.

Menurutnya, kontraktor yang mengerjakan rumah itu tidak punya hati yang tulus dan terkesan asal jadi.

"Karena saya lihat dinding bangunan itu hanya ada lilitan kawat dan tidak ada tiang angker induk yang bisa menopang bangunan itu kuat. Jadi, ketika mereka melakukan penimbunan atau mengisi sertu dalam bangunan itu langsung roboh karena tidak ada penahan yang kokoh," ungkapnya.

Ke- enam unit rumah bantuan seroja yang roboh tersebut berada di desa Wederok, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Kuat dugaan, robohnya ke- enam unit rumah bantuan seroja yang dikerjakan oleh CV Bintang Jaya Perkasa tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya konstruksi bangunan rumah tersebut.

Kepala Desa Wederok, Firgilius Tahu Nahak, kepada wartawan menuturkan, pekerjaan rumah bantuan seroja tersebut terkesan tidak kuat dan asal jadi sehingga sekali diterpa hujan dinding bangunan langsung roboh.

Firgilius mengungkapkan, dugaan kerja asal-asalan oleh kontraktor pelaksana bukan tanpa alasan karena robohnya enam unit rumah bantuan seroja tersebut, hanya akibat terpaan hujan dengan intensitas sedang.

"Tadi pagi saya cek di lokasi ternyata betul ada enam rumah milik warga yang belum selesai dikerjakan roboh. Hal ini dikarenakan hujan dengan kapasitas sedang melanda wilayah Malaka kemarin," ungkapnya, dilansir dari Victorynews.id.

Firgilius berujar, enam unit rumah yang roboh itu tersebar pada tiga dusun, yaitu Dusun Serai 1 unit, Dusun Haeklaran 1 unit, dan Dusun Wederok B 4 unit.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, karena bangunan yang dikerjakan itu belum rampung dan masih setengah jadi hanya dinding rumah saja yang ambruk," ungkapnya.

Menurutnya, kontraktor yang mengerjakan rumah itu tidak punya hati yang tulus dan terkesan asal jadi.

"Karena saya lihat dinding bangunan itu hanya ada lilitan kawat dan tidak ada tiang angker induk yang bisa menopang bangunan itu kuat. Jadi, ketika mereka melakukan penimbunan atau mengisi sertu dalam bangunan itu langsung roboh karena tidak ada penahan yang kokoh," ungkapnya.

Selain itu, dinding dari bangunan itu, kata Firgilius seperti kebanyakan pasir. "Jadi ketika disentuh lembek dan mengeluarkan abu," tukasnya.

"Karena bangunan masih setengah jadi sudah roboh apalagi sudah utuh. Takutnya ketika suatu saat nanti ada guncangan atau peristiwa alam lainnya yang membahayakan, maka yang jadi korban adalah saya punya warga secara khusus penerima bantuan seroja itu," terangnya.

Firgilius mengatakan, ada juga pengakuan dari penerima bantuan rumah seroja, Dominikus Nahak, katanya bapak Desa kalau besok lusa terjadi banjir sangat berbahaya sekali dengan kondisi bangunan itu.

"Kami takut karena ketika rumah itu jadi dan kami tempati tiba-tiba banjir datang dengan kapasitas besar yang jelas pasti roboh karena bangunan itu tidak kuat. Kita sentuh sedikit saja langsung keluar abu," ungkapnya

Dia berharap konsultan bangunan rumah seroja turun ke lapangan untuk menjelaskan kepada masayarakat penerima bantuan rumah seroja tentang konstruksi bangunan.

"Sehingga besok lusa ketika mereka tempati sudah tidak ada rasa kekhawatiran. Jadi, sebagai pimpinan wilayah setempat meminta konsultan turun ke lokasi untuk memberikan pemahaman kepada penerima bantuan seroja," tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Malaka selaku PPK bangunan bantuan rumah seroja Gabriel mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada kontraktor untuk segera memperbaiki rumah yang roboh itu.

"Tadi di hadapan penerima bantuan rumah seroja dan kontraktor saya sampaikan bahwa segera memperbaiki rumah yang roboh itu sehingga tidak menimbulkan kesan-kesan yang buruk," tuturnya.

Gabriel mengatakan,robohnya bangunan itu akibat kelalaian dari para tukang dan operator exavator dimana tidak ekstra hati-hati saat penimbunan material dalam bangunan itu.

"Dan saya minta kontraktor segera memperbaiki kembali rumah yang roboh itu," pungkasnya.***





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...