Ini Saran Ombudsman Koreksi Layanan Mudik di Pelabuhan Malundung Tarakan
TARAKAN - Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kaltara turut melakukan pengawasan pelayanan publik dalam momen cuti Hari Raya Idul Fitri 2024 di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.
Sebelumnya, juga telah dilakukan rapat koordinasi yang melibatkan unsur KSOP Tarakan, Pelindo, Pelni, BPTD, TNI/Polri, Ombudsman, Basarnas dan lainnya guna mempersiapkan pelayanan yang baik untuk penumpang.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kaltara, Maria Ulfah telah memberikan penekanan agar jumlah pemudik nantinya disesuaikan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia. Terlebih, pihaknya turut dilibatkan dalam pelaksanaan posko angkutan laut lebaran di Pelabuhan Malundung.
"Begitu juga dengan ketersediaan tiket. Jangan sampai nanti masyarakat itu menggunakan calo," katanya saat ditemui, Selasa (26/3/2024).
Adapun fakta di lapangan yang ditemukan, oknum calo masih banyak berkeliaran. Pada tahun sebelumnya, pihaknya juga mendapati adanya penumpang yang membeli tiket hingga dua kali lantaran berhubungan dengan calo. Bahkan oknum calo tersebut melakukan aksinya secara terang-terangan.
"Makanya patut ditanyakan, calo dapat tiket dari mana. Karena yang keluarkan tiketnya Pelni. Kita juga sempat koordinasi dengan Pelni untuk memastikan tiket dan kontrol terhadap mitranya," jelas Maria.
Seharusnya, nama penumpang yang akan berangkat harus sesuai dengan tiket dan KTP. Hal ini pun juga telah diantisipasi petugas dengan melakukan cross check sebelum penumpang naik ke kapal. Mayoritas, diduga oknum calo berasal dari buruh yang bekerja di pelabuhan tersebut.
"Kita tidak rahasiakan ya siapa yang jadi calo, memang faktanya seperti itu. Lalu ada beberapa trik yang mereka gunakan supaya bisa masuk sampai ke kapal tanpa KTP, mereka biasanya datang di last minute, atau barang yang ketinggalan. Itu bisa dimanfaatkan," tambah Kepala Keasistenan Pencegahan Mal Administrasi Ombudsman Kaltara, Bakuh Dwi Tanjung.
Selain calo, kelengkapan sarana dan prasarana di gedung terminal turut disorot. Terutama pada ruang kesehatan yang tak memiliki alat kesehatan. Bahkan, kotak P3K juga tak berisi obat-obatan atau medis untuk pertolongan pertama. Hal ini juga sudah disampaikan oleh Pelindo dan telah terdapat rencana renovasi untuk rehab di Pelabuhan Malundung.
"Kita selalu sampaikan hal ini, kemarin rapat terakhir kita sampaikan juga koreksinya. Harus lebih atensi tahun ini," ungkapnya.
Pun dengan kondusifitas di lingkungan Pelabuhan Malundung juga perlu diperbaiki. Terlebih saat keberangkatan dan kedatangan kapal, banyak kendaraan yang parkir menutup jalan sehingga terjadi kemacetan di depan Pelabuhan Malundung.
Untuk armada sendiri, diketahui beroperasi dengan baik dan juga sudah dilakukan ramp check.
"Kapalnya juga ready semua, palingan hanya kemacetan saja dan delay kapal saat bersandar. Sudah kita koordinasikan ke KSOP agar bisa ditindaklanjuti," tuntasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina