Dugaan Kelalaian Medis di RSBT Pangkalpinang Menuai Sorotan, Ombudsman Babel Turun Tangan

PANGKALPINANG, newsharian.com - Kasus dugaan kelalaian medis kembali mengguncang Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang. Seorang bayi malang bernama Al Zayan, baru berusia 11 bulan, menghembuskan nafas terakhirnya setelah diduga mendapatkan penanganan medis yang tidak optimal.
Pihak keluarga korban merasa sangat terpukul dan menuding adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Kondisi ini sontak memantik reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy, S.IP., MPA., M.Sc., menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap kasus ini.
"Permasalahan ini akan menjadi atensi Ombudsman sesuai dengan kewenangannya. Tentu saja, Ombudsman juga berharap pihak-pihak lain seperti pengawas internal maupun Dinas Kesehatan turut berperan melakukan pemeriksaan terhadap persoalan tersebut," ujarnya tegas saat dikonfirmasi oleh anggota JMSI Babel, Kamis (04/09/2025).
Shulby menambahkan kepada pihak keluarga korban dapat menyalurkan keberatannya terhadap pelayanan rumah sakit melalui prosedur yang telah ditetapkan.
"Korban tetap memiliki hak untuk menyalurkan keberatannya terhadap pelayanan rumah sakit melalui mekanisme yang berlaku," tambahnya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, manajemen RSBT belum memberikan keterangan resmi.
Beberapa kali pihak rumah sakit menjanjikan konferensi pers, namun selalu dibatalkan tanpa alasan yang jelas.
Hal ini membuat sejumlah jurnalis di Bangka Belitung merasa dipermainkan oleh RSBT.
Sikap bungkam RSBT ini justru memperburuk keadaan.
Masyarakat semakin geram dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit. Desakan agar pemerintah daerah segera turun tangan melakukan investigasi yang transparan juga semakin menguat.
Kasus ini mencuat setelah keluarga pasien mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan RSBT.
Mereka meyakini bahwa ada tindakan medis yang tidak tepat sehingga menyebabkan kondisi Al Zayan semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Gelombang kritik dari masyarakat terus mengalir deras, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Mereka menuntut agar RSBT bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan meminta pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi secara transparan dan adil.








