Catatan Penting Ombudsman NTB untuk RSUD Praya
Catatan Penting Ombudsman NTB untuk RSUD Praya
ntb.jpnn.com, PRAYA - Ombudsman RI perwakilan NTB kembali mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah, Kamis (15/12).
Kedatangan sejumlah komisioner Ombudsman RI itu untuk menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terkait kasus kematian balita atas nama Lailan Mahsyar Zainuddin (4 bulan) yang diduga akibat lambannya penanganan oleh pihak rumah sakit, pada bulan Oktober lalu.
"Kedatangan kami dalam rangka monitoring tindak lanjut LHP kami yang berkaitan dengan permasalahan di bulan Oktober yang sempat viral," kata kata Ketua Tim investigasi Ombudsman RI perwakilan NTB, Arya Wiguna.
Menurut Arya, penyerahan hasil pemeriksaan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada publik maupun pihak rumah sakit atas kasus kematian balita itu.
Secara umum, lanjut Arya, pihak rumah sakit telah melakukan banyak pembenahan, terlebih pada kepemimpinan direktur baru. "Kami sudah mendapatkan tindak lanjut dari pihak RSUD Praya melalui direktur yang baru ini," ujarnya.
Disebutkan juga oleh Arya, setidaknya ada tiga catatan penting yang telah ia sampaikan ke pihak rumah sakit untuk diperbaiki. Adapun catatan tersebut, seperti SOP pelayanan di IGD, kurangnya bad di IGD, dan rekam medis bagi pasien.
Bagi Arya, seluruh catatan itu telah dilaksanakan oleh pihak rumah sakit sebagai bahan evaluasi.
"Koreksi kami berisi saran terkait dengan evaluasi, kemudian perbaikan mekanisme pelayanan, dan melihat secara keseluruhan, sudah dilaksanakan," ucap Arya. Atas perbaikan tersebut, pihaknya memberi apresiasi.
"Kami apresiasi direktur dengan komitmennya untuk melakukan pembenahan," jelasnya. Di tempat yang sama, Plh Direktur RSUD Praya H Erfan menyampaikan, pihaknya telah menjalankan seluruh masukan yang diberikan oleh Ombudsman itu.
Menurutnya, dengan adanya pergantian kepemimpinan di RSUD Praya saat ini, pelayanan sedikit membaik. Atas adanya pembenahan tersebut, Erfan pun berjanji akan tetap mempertahankan sistem pelayanan yang baik kepada masyarakat.
"Berkaitan dengan kasus yang terjadi beberapa bulan kemarin, itu kami jadikan sebagai bahan evaluasi," pungkasnya. (mcr38/jpnn)
