Awasi Pelaksanaan SPMB TA 2025/2026, Ombudsman Babel Temukan Fenomena Soal Favoritisme

BANGKAPOS.COM,BANGKA - Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Babel melakukan pengawasan langsung proses pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, ke beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pangkalpinang
Kamis (12/6/2025), perwakilan Ombudsman mendatangi SDN 15 dan SDN 6 untuk memantau dan mengecek langsung proses SPMB.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Babel, Shulby Yozar Ariadhy, mengatakan kedatangan mereka untuk memantau tahap verifikasi pendaftaran calon peserta didik (CPD) sekaligus menggali berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SPMB.
Dari hasil kunjungan, ditemukan fakta menarik terkait fenomena favoritisme yang masih terjadi di kalangan masyarakat.
Beberapa sekolah mengalami lonjakan pendaftar yang jauh melebihi kuota rombongan belajar (rombel) yang disediakan, sementara sekolah lain justru mengalami kekurangan pendaftar.
"Favoritisme terhadap sekolah tertentu masih menjadi tren di masyarakat. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan distribusi pendaftar, sehingga beberapa sekolah kewalahan menerima CPD, sementara yang lain kurang diminati," jelas Yozar, Kamis (12/6).
Selain itu, Ombudsman Babel juga menemukan sejumlah orang tua/wali murid yang tetap mendaftarkan anaknya di sekolah yang sebenarnya sudah tidak memenuhi ketentuan regulasi, bahkan saat pendaftaran resmi sudah ditutup. Mereka enggan mencabut berkas pendaftaran meski secara peringkat skor seleksi anaknya tidak lulus.
"Kami memahami jika setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak, apalagi dalam memperoleh pendidikan. Namun alangkah baiknya jika seluruh pihak bisa saling menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak. Akhirnya yang menjadi korban adalah CPD," ucap Yozar.
Ombudsman menegaskan pentingnya komitmen dari Dinas Pendidikan dan orang tua dalam menjalankan proses SPMB sesuai aturan, tanpa menambah rombel dan tetap menjaga integritas pelaksanaan. Pada kesempatan ini, Ombudsman Babel memberikan apresiasi kepada seluruh tim pelaksana SPMB di sekolah-sekolah yang sudah bekerja keras. Pihaknya juga mendorong agar sosialisasi teknis dan juknis penerimaan siswa baru semakin digencarkan agar proses pendaftaran dapat berjalan lancar dan adil.