• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Sopir Trans Jogja Ugal-ugalan Diduga Dipicu Masalah Head-Time
PERWAKILAN: D I YOGYAKARTA • Selasa, 03/12/2019 •
 
Budhi Masturi Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY saat meberikan keterangan pada Selasa (3/12). IDN Times/ Siti Umaiyah

Yogyakarta, IDN Times - Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY memanggil PT Anindya Mitra Internasional (AMI) berkaitan dengan performa Trans Jogja pada Selasa (3/12). Kepala ORI Perwakilan DIY, Budhi Masturi menjelaskan, ada beberapa hal yang disoroti oleh ORI, diantaranya mengenai head-time (waktu tempuh menuju pemberhentian berikutnya) yang harus dicapai oleh sopir Trans Jogja.

Menurutnya, sejak 3 tahun terakhir masalah head-time belum pernah dievaluasi. Hal tersebut pula lah yang disinyalir menjadi penyebab sopir Trans Jogja terburu-buru hingga menyebabkan kecelakaan beberapa saat lalu.

"Head-time susah 3 tahun tidak dievakuasi. Dugaan itu memberikan kontribusi adanya sopir yang ugal-ugalan, " terangnya pada Selasa (3/12) di Kantor ORI Perwakilan DIY

1. Pengelolaan Trans Jogja tidak mudah

Sopir Trans Jogja Ugal-ugalan Diduga Dipicu Masalah Head-Time IDN Times/ Situ Umaiyah

Budhi menjelaskan, untuk mengelola Trans Jogja sebenarnya tidak mudah. Hal tersebut disebabkan adanya dua pengelola yang berbeda, yakni dipegang oleh PT AMI yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan PT Jogja Tugu Trans (JTT) yang merupakan perusahaan swasta.

"Ada dua yang membawahi Trans Jogja. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam evaluasi. Di dalam ketentuan SOP juga berbeda. Kalau di PT AMI head-time 12 menit sedangkan di JTT 8 menit, " ungkapnya.

2. Head-time disinyalir sebabkan sopir ugal-ugalan

Sopir Trans Jogja Ugal-ugalan Diduga Dipicu Masalah Head-Time IDN Times/Siti Umaiyah

Dia menjelaskan, dengan head-time yang harus dicapai tersebut, menyebabkan sopir Trans Jogja harus cepat sampai ke halte selanjutnya, ketika sudah sampai dengan cepat maka waktu istirahat yang didapatkan akan lebih panjang.

Budhi menjelaskan, untuk sopir Trans Jogja yang memiliki rute lintasan pendek, memiliki waktu istirahat antara 10-15 menit. Sedangkan yang memiliki rute lintasan panjang, memiliki waktu istirahat 25-30 menit

"Sopir Trans Jogja memiliki waktu 5 hari kerja dan 1 hari libur. Untuk jam kerjanya sehari 8 jam. Di setiap terminal ada waktu istirahat, ketika dia cepat sampai terminal, maka semakin panjang waktu untuk istirahat. Head-time inilah yang kita sinyalir menyebabkan sopir harus cepat-cepat," terangnya

3. Harus ada kesamaan persepsi

Sopir Trans Jogja Ugal-ugalan Diduga Dipicu Masalah Head-Time IDN Times/ Siti Umaiyah

Budhi menerangkan, ke depan PT AMI dan JTT harus memiliki persamaan persepsi agar perfoma Trans Jogja bisa lebih baik. Menurutnya, sistem evaluasi rutin harus benar-benar diterapkan.

"Pengaduan selama ini belum tersedia dengan baik karena tidak ada unit khusus. Selain itu, sistem evaluasi driver dengan psikotes juga harus dilakukan. Hal ini dikarenakan siklus psikologi orang bisa berubah dengan cepat," ungkapnya

4. PT AMI mengaku sudah lakukan pembinaan rutin

Sopir Trans Jogja Ugal-ugalan Diduga Dipicu Masalah Head-Time IDN Times/ Siti Umaiyah

Sementara itu, Rina Yuana Kepala Sekretariat PT AMI menjelaskan, jika pihaknya sudah memberikan pelatihan secara rutin kepada sopir Trans Jogja sebulan sekali.

"Kita sudah melakukan pembinaan rutin, dalam hal ini berkenaan dengan aturan lalu lintas yang harus ditaati. Selain itu, pengemudi kita juga harus disiplin, " terangnya


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...