• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

RS Nyatakan Meninggal Karena Covid-19, Keluarga Merasa Janggal Lalu Mengadu Ke Ombusdman NTT
PERWAKILAN: NUSA TENGGARA TIMUR • Senin, 16/11/2020 •
 
Darius Beda Daton - Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Timur

KELUARGA Almarhumah Endang Giri mendatangi Komisi Ombusdman NTT, senin, (16/11). Keluarga mempertanyakan status almarhumah yang sebelumnya dinyatakan meninggal karena covid-19 oleh rumah Sakit (RS) Leona Kupang.

Keluarga menilai janggal atas kematian almarhumah, sebab sampai saat ini, pihak rumah sakit belum mengeluarkan hasil swab test. Akibatnya, keluarga saat ini dalam tekanan sosial dan terkesan dikucilkan.

Almarhumah Endang, meninggal dunia di rumah sakit Leona, tanggal 1 November lalu. Pihak rumah sakit kemudian memvonis almarhumah meninggal karena Covid-19.

Kaka kandung Almarhumah, Elton Giri mengatakan, alamarhumah dilarikan ke rumah sakit Leona pada tanggal 31 oktober lalu karena mengeluh kecapean. Almarhumah sendiri memiliki riwayat darah tinggi.

Oleh pihak petugas RS, Almarhumah kemudian menjalani Rapid Test dan dinyatakan non reaktif. Almarhumah kemudian menjalani perawatan dan melakukan rontgen dan menyatakan almarhumah mengalami masalah pada paru-paru.

Pada malam harinya, kata Giri, almarhumah kemudian menjalani test swab, meski hasilnya belum dikeluarkan, pihak rumah sakit menyatakan kondisi almarhumah mengarah terpapar Covid-19 dan harus menjalani perawatan di ruang isolasi.

Keluarga alamrhumah tidak diizinkan masuk ke dalam ruang isolasi, kecuali putrinya, Melia Giri. Sekitar jam 02.00 Wita, Almarhumah terbangun dan hendak ke kamar mandi.

Karena melihat putrinya tertidur, kata Giri, alamarhumah kemudian membuka sendiri seleng oksigen dan berjalan ke kamar mandi, namun terjatuh. Putrinya terbangun dan langsung memberikan nafas buatan. Almarhumah kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 07.00 Wita.

Petugas Rumah Sakit, kata Giri, kemudian hanya menunjukkan sebuah foto ponsel yang menyatakan almarhumah meninggal karena covid-19.

"Namun sampai saat ini, kami belum menerima hasil swab test dari pihak rumah sakit yang menyatakan almarhumah meninggal karena covid-19. Sehingga kami hanya minta pihak rumah sakit, tolong berikan kami hasil swab test dan rekam medis almarhumah ke keluarga," katanya.

Setelah almarhumah dikuburkan dengan protokol Covid-19, pihak keluarga kemudian melakukan swab di rumah sakit Wira Sakti dan semuanya dinyatakan negatif Covid-19. Dia mengaku heran, kenapa pihak rumah sakit hingga saat ini enggan mengeluarkan hasil swab alamarhumah itu.

Akibat tidak transparannya hasil swab itu, keluarga saat ini berada dalam tekanan sosial yang luar biasa. Para tetangga terkesan menjauhi dan mengucilkan meraka. Sampai-sampai, uang yang mereka belanjakan di kios di samping rumah, ditolak oleh pemilik kios. Pun pada pelayanan di gereja-gereja.

"Untuk itu, kami hanya mau minta, tolong hasil swab dan rekam medis almarhumah dikeluarkan dan ditunjukan kepada keluarga agar semuanya menjadi jelas," katanya.

Kedatangan keluarga almarhumah itu diterima Kepala Ombusdman NTT, Darius Beda Daton. Ombusdman berjanji akan menindaklanjuti laporan itu.

"Tentu kami akan berkoorinasi dengan rumah sakit, kendala-kendala apa saja yang menyebabkan pihak rumah sakit belum mengeluarkan hasil swab almarhumah itu," kata Beda Daton.

Beda Daton meminta keluarga bersabar dan Ombudsman berkomitmen menyelesaikannya. Kata Darius, keluhan keluarga itu, dinilai wajar. Karena belum dikeluarkannya hasil swab menyebabkan hak-hak mereka, seperti berinteraksi dengan masyarakat pun mengakses pelayanan publik lainnya dibatasi. (Yan/ol)





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...