Pelototi UNBK SMP, Ombudsman Berharap Server Eror Tidak Terulang Lagi

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY-Jateng berharap agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada hari kedua, Selasa (24/4) berjalan lancar. Mereka meminta kejadian UNBK di hari pertama dengan kejadian server eror tidak terulang lagi.
Oleh karena itu, Ombudsman akan melakukan pemantauan secara menyeluruh dan melaporkan temuan pelaksanaan UNBK daerah ke pusat.
"Secara kelembagaan temuan ini kami teruskan ke ORI Pusat untuk dikoordinasikan dengan tim di Kementerian Pendidikan. Untuk dilakukan perbaikan dan antisipasi agar pelaksanaan hari-hari selanjutnya tidak ada gangguan lagi yang sama," kata Jaka Susila, tim pemantau UNBK dari ORI DIJ-Jateng, Senin (23/4) petang.
Dalam pelaksanaan pemantauan, pihaknya menyasar 5 sekolah di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul. Secara umum pada sesi pertama cukup lancar. Namun di Bantul ditemui ada 2 sekolah yang jaringan komputernya sempat offline. Sehingga pelaksanaannya harus mundur sekitar 50 menit.
Kemudian pada sesi kedua, di salah satu sekolah MTS yang ada di Kabupaten Gunungkidul juga sempat server offline. Namun segera bisa hidup setelah beberapa menit.
"Terkait server offline, panitia sudah melapor ke dinas. Menurut teknisi kemungkinan server dari pusat yang bermasalah, karena jaringan internet di lokasi tidak masalah," ucapnya.
Sebelumnya diketahui beberapa sekolah di Kota Jogjakarta dan Kabupaten Sleman juga mengalami hal yang sama. Meski durasi waktu hak siswa mengerjakan soal tak berkurang, namun peristiwa itu sempat memperlambat pelaksanaannya.awaPos.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY-Jateng berharap agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada hari kedua, Selasa (24/4) berjalan lancar. Mereka meminta kejadian UNBK di hari pertama dengan kejadian server eror tidak terulang lagi.
Oleh karena itu, Ombudsman akan melakukan pemantauan secara menyeluruh dan melaporkan temuan pelaksanaan UNBK daerah ke pusat.
"Secara kelembagaan temuan ini kami teruskan ke ORI Pusat untuk dikoordinasikan dengan tim di Kementerian Pendidikan. Untuk dilakukan perbaikan dan antisipasi agar pelaksanaan hari-hari selanjutnya tidak ada gangguan lagi yang sama," kata Jaka Susila, tim pemantau UNBK dari ORI DIJ-Jateng, Senin (23/4) petang.
Dalam pelaksanaan pemantauan, pihaknya menyasar 5 sekolah di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul. Secara umum pada sesi pertama cukup lancar. Namun di Bantul ditemui ada 2 sekolah yang jaringan komputernya sempat offline. Sehingga pelaksanaannya harus mundur sekitar 50 menit.
Kemudian pada sesi kedua, di salah satu sekolah MTS yang ada di Kabupaten Gunungkidul juga sempat server offline. Namun segera bisa hidup setelah beberapa menit.
"Terkait server offline, panitia sudah melapor ke dinas. Menurut teknisi kemungkinan server dari pusat yang bermasalah, karena jaringan internet di lokasi tidak masalah," ucapnya.
Sebelumnya diketahui beberapa sekolah di Kota Jogjakarta dan Kabupaten Sleman juga mengalami hal yang sama. Meski durasi waktu hak siswa mengerjakan soal tak berkurang, namun peristiwa itu sempat memperlambat pelaksanaannya.








