Pasca Libur, ORI Sidak Rumah Sakit

PROKAL.CO, TANJUNG SELOR - Pasca libur panjang hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara) di hari pertama kerja aparatur sipil negara (ASN) seluruh Indonesia melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa instansi.
Salah satunya di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor. Ombudsman selain ingin mengetahui tentang ketertiban ASN sekaligus secara langsung melihat pelayanan yang diberikan rumah sakit terhadap masyarakat selama libur yang cukup panjang tersebut.
Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterimanya bahwa pelayanan rumah sakit sempat mendapat sorotan lantaran kurang maksimalnya dalam memberikan pelayanan saat hari libur. Karena saat itu pelayanan diarahkan satu pintu di Unit Gawat Darurat (UGD). Baik, pasien urgent ataupun rawat jalan dan lainnya.
Berdasarkan pantauan Radar Kaltara, sidak yang berlangsung tepat pukul 09.40 Wita yang secara langsung dipimpin Kepala Ombudsman RI Ibramsyah Amiruddin pertama memperhatikan setiap pelayanan di poli. Kurang lebih sekira 10 - 15 menit, pria yang pernah menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulungan itu duduk bersama masyarakat atau pasien yang hendak berobat.
Kemudian, untuk lebih mengetahui lebih jauh tentang informasi pelayanan di rumah sakit selama ini. Ibramsyah kala itu secara langsung meminta dr. Widya selaku Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik di RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor untuk bersama mendampingi pihaknya menuju ruang perawatan dengan secara random.
Pertama di ruang Anyelir Kelas 2A. Ibramsyah saat itu menyempatkan diri berdiskusi dengan salah satu pasien rawat inap. Tak lain, tujuan diskusi itu untuk mengetahui tentang bagiamana sistem pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien secara langsung. Tak hanya itu, di ruang Anggrek juga sempat dikujungi secara langsung.
Meski, kala tak masuk ke seluruh ruangan. Ibramsyah menyempatkan diri berdiskusi terhadap dokter-dokter yang menangani pasien selama hari libur. Beberapa penjelasan diterimanya sebelum dirinya kembali meninjau ruangan yang khusus menangani bayi dan ibu melahirkan dengan beberapa pertanyaan yang sama terhadap para dokter.
Tak sampai di situ, ruang Rekam Medis dan UGD serta BPJS juga menjadi tujuan sidaknya kali ini. Secara detail pihaknya menanyakan tentang standard operating procedure (SOP). Tujuannya, agar masyarakat benar-benar mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.
Ditemui pasca sidak, Ibramsyah menjelaskan, memang ada beberapa catatan terhadap pelayanan di rumah sakit. Pertama, soal pelayanan di poli yang perlu adanya informasi tentang jam pelayanan. Sehingga pasien tahu kepastian terhadap waktu tunggunya.
"Tadi kita tahu di poli pelayanan baru bisa dilakukan pukul 10.00 Wita, dokter spesialis kalau pagi visite ruangan dan menunggu status pasien siap di poli. Artinya, pasien yang sejak pagi hari menunggu tentu terlalu lama. Kalau misal ada tertera informasi di depan pintu poli masing-masing. Maka, setidaknya pasien bisa meminta keluarganya mengambil nomor antrean dahulu. Jadi pasiennya tdk menunggu lama," ungkapnya.
Lanjutnya, terkait pelayanan di hari libur yang sempat mendapat sorotan. Ibramsyah menilai seluruh petugas sudah cukup maksimal dalam bekerja. Meski, diakui dalam hal pelayanan satu pintu di UGD kala itu sudah cukup maksimal. Namun perlu diinformasikan kepada masyarakat dan upaya antisipasi jika pasien membeludak kala itu.
"Kalau pasien banyak tentu perlu ada petugas yang menyediakan nomor antren. Atau paling tidak adanya ruangan yang lebih banyak lagi," ujarnya.
"Tapi, sekali lagi ternyata hal itu rerata sudah diantisipasinya. Sehingga tidak ada masalah sebenarnya mengenai pelayanan di hari libur lalu," timpalnya.
Termasuk, dikatakannya kembali, mengenai dokter-dokter spesialis yang memiliki peran penting. Sesuai penjelasan dr. Widya selama ini sudah maksimal dalam memberikan pelayanan. Bahkan, 24 jam dokter bekerja. Sehingga tidak ada terkesan pelayanan libur.
"Kita di sini juga tujuannya bukan untuk mencari kesalahan atau bagaimana. Hanya ingin berkoordinasi bilamana ada hambatan selama ini. Danalhamdulillah dari penjelasan yang ada semua cukup jelas. Tinggal bagaimana tentang kendala bisa dikoordinasikan kembali ke pemerintah," tuturnya.
Di tempat yang sama, pasca sidak dr. Widya menerangkan bahwa memang selama hari libur pelayanan tetap dimaksimalkan. Bahkan, diakuinya selama hari libur pasien yang harus mendapat pelayanan cukup banyak.
"Dokter-dokter di sini bekerja cukup maksimal. Apalagi saat itu ada korban kecelakaan yang butuh penanganan segera. Jumlahnya bahkan lebih dari satu. Tapi, semua terlayani," katanya.
"Bahkan, tak hanya pada pasien yang gawat. waktu itu pasien yang datang untuk berobat non gawat darurat pun juga semua dilayani dengan baik," sambungnya.
Wanita yang pernah menjabat Kepala Puskesmas Tanjung Selor ini menegaskan, seluruh dokter sudah bekerja dengan baik. Termasuk pasien yang rawat inap semua mendapatkan pelayanan sesuai dengan prosedur, oleh para dokter spesialis. "Semua bekerja dengan baik dan sesuai dengan prosedurnya," jelasnya.
Adapun, dikatakannya juga, mengenai saran-saran yang diberikan Ombudsman. Pihaknya akan segera menindaklanjuti dan akan mengoordinasikan dengan atasannya. Tentunya, pihaknya menyambut positif terhadap apa yang menjadi masukan di rumah sakit untuk lebih baik lagi ke depannya.
"Kita akan terus meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit ini. Dan harapannya pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama mendukung guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan kita terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," urainya.
Senada dikatakan Direktur Utama (Dirut) RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Surya Tan sebelumnya bahwa selama libur Idul Fitri RSD tetap memberikan pelayanan. Khususnya pada pasien Unit Gawat Darurat (UGD). Sedangkan, bagi pasien yang tidak statusnya gawat darurat akan tetap dilayani.
"Ini sudah dilakukan sebagaimana dua tahun sebelumnya. Hanya, bedanya tahun ini liburanya lebih panjang yakni tiga hari," ungkapnya. (omg/eza)