• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman NTT Terima Aduan Terkait Layanan Kesehatan dan Aksi Protes Warga Sikka
PERWAKILAN: NUSA TENGGARA TIMUR • Kamis, 06/11/2025 •
 
Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Timur

KUPANG- Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton menerima aduan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp dari Moat Putra, Ketua Aksi Forum Rakyat Resah dan Gelisah atau disingkat FOKALIS pada Kamis (30/10/2025). "Ada dua lampiran dari pesan itu. Satu lampiran berisi surat dengan perihal kinerja Pemda dan DPRD yang membuat resah  masyarakat Kabupaten Sikka yang ditujukan ke Presiden, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Gubernur, Bupati, BPK, Ombudsman NTT hingga pimpinan OPD Kabupaten Sikka," jelas Darius.  

Lampiran pertama menyatakan bahwa isi pesan tersebut antara lain soal layanan kesehatan di RSUD TC Hillers Maumere yang sedang ramai diperbincangkan, khususnya terkait ketersediaan dokter spesialis anestesi dan spesialis obgyn.

"Yang mengejutkan adalah lampiran surat kedua, yaitu surat pemberitahuan aksi yang ditujukan ke Polres Sikka. Isinya antara lain aksi akan membawa mobil truk dengan muatan material batu yang akan diturunkan di salah satu pintu masuk kantor DPRD Sikka dan dipasang pula baliho tuntutan rakyat," lanjut Darius.

Mengikuti perkembangan tuntutan masyarakat di Kabupaten Sikka selama satu minggu terakhir dan memahami tuntutan masyarakat sebagai aspirasi publik yang perlu didengar, Kepala Perwakilan Nusa Tenggara Timur ikut prihatin karena mungkin saja jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan RS Kelas C belum terpenuhi sehingga sejumlah warga terutama pasien beresiko seperti ibu hamil dan sakit kronis terpaksa dirujuk ke RSUD Aeramo, RSUD Ende dan RSUD Larantuka.

Menanggapi, Darius mengirim pesan WhatsAap ke BPJS Sikka agar diatensi. Pasca aksi, Darius kembali menerima kiriman video aksi di atas tumpukan batu sambil membaca tuntutan yang antara lain ditujukan ke Ombudsman NTT.

Darius menyampaikan bahwa terkait tuntutan itu, Ombudsman NTT sebagai lembaga pengawas pelayanan publik yang salah satu tugasnya menerima dan menindaklanjuti keluhan publik. Darius mengatakan, tuntutan warga seperti ini adalah hal yang wajar jika harapan mereka tidak didengar atau tidak terpenuhi. Hanya saja cara menyampaikannya berbeda-beda. Ada yang memilih menanam pohon pisang di tengah jalan aspal yang berlubang, ada yang menumbangkan pintu gerbang kantor. Ada yang cukup berorasi atau ada yang menyampaikan tuntutan tertulis.

"Kali ini di Maumere, aksi FOKALIS memilih membawa truk yang memuat material batu dan menumpuk di salah satu pintu masuk kantor DPRD Sikka," ungkap Darius.

Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Timur  hanya berpesan agar aksi tetap dilakukan dengan cara-cara damai agar tujuan aksi tercapai.

"Kita bersyukur aksi itu berjalan damai; tidak seperti di Nepal yang dahsyat itu. Terima kasih kepada aksi FOKALIS Maumere yang telah menjalankan aksi dan menyampaikan tuntutan secara damai. Semoga tuntutan aksi didengar dan diperjuangkan agar Kabupaten Sikka menjadi lebih baik lagi. Epang Gawang," pungkasnya.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...