Ombudsman NTT Sampaikan Masukan Proses Rekrutmen TNI AD ke Danrem 161/Wirasakti Kupang

KUPANG - Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, melakukan audiensi dengan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, di Markas Korem, Selasa (24/6/2025). Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT serta jajaran TNI AD Korem 161.
Dalam pertemuan tersebut, Ombudsman RI NTT menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat terkait proses seleksi penerimaan Calon Bintara dan Calon Tamtama TNI AD Tahun 2025 di Korem 161/Wirasakti. "Beberapa calon dari kabupaten harus menunggu proses pendaftaran dan validasi hingga dini hari bahkan pagi hari. Kami menyarankan agar proses ini dilakukan pada jam kerja agar lebih manusiawi dan tertib," ujar Darius.
Selain itu, jadwal validasi yang seharusnya berlangsung hingga 16 Juni 2025, dimajukan satu minggu tanpa pemberitahuan yang memadai, sehingga sejumlah calon yang sudah berada di Kupang tidak dapat melanjutkan proses validasi.
Masalah lainnya, pengumuman kelulusan administrasi dan kesehatan baru disampaikan pada 19 Juni pukul 15.00 WITA, padahal para calon sudah hadir sejak pukul 05.00 WITA. Mereka yang dinyatakan lulus langsung diberangkatkan ke Pelabuhan Tenau untuk melanjutkan seleksi di Bali. Namun, sebagian calon kemudian mendapat pemberitahuan tidak lulus melalui pesan WhatsApp dalam bentuk file PDF tanpa stempel resmi panitia, setelah kembali ke rumah masing-masing.
"Kekecewaan masyarakat besar karena mereka sudah menyiapkan perlengkapan dan mental untuk melanjutkan seleksi. Informasi tidak lulus baru disampaikan pada waktu yang tidak tepat dan tanpa kejelasan administrasi," tambah Darius.
Sebagai solusi dan langkah perbaikan, Ombudsman RI NTT menyampaikan beberapa rekomendasi. Pertama, proses perekrutan dilakukan dengan melibatkan pengawas internal, pengawas eksternal, LSM dan media massa untuk melakukan pengawasan pada semua tahapan seleksi, dimana pada semua tahapan diawasi dengan berita acara yang di tandatangani. Kedua, seleksi tahap lanjut berupa tes akademik dan tes kesehatan akhir dilakukan di NTT dengan sistem CAT bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau universitas di NTT yang memiliki fasilitas CAT agar menghasilkan skor penilaian yang objektif dan bisa diakses semua peserta seleksi dan orang tua dari mana saja. Ketiga, menyusun dan menetapkan standar pelayanan untuk semua tahapan seleksi. Keempat, membuka kanal-kanal pengaduan selama proses seleksi untuk membuka akses pengaduan bagi seluruh peserta seleksi pada setiap tahap seleksi.
Menanggapi hal tersebut, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyampaikan bahwa TNI AD terbuka untuk semua masukan dan menyampaikan terima kasih atas masukan dan saran dalam proses seleksi penerimaan Calon Bintara dan Calon Tamtama yang dilaksanakan di Korem 161/Wira Sakti tahun 2025.
"TNI AD sangat terbuka terhadap masukan demi perbaikan proses rekrutmen ke depan. Animo masyarakat NTT sangat tinggi, dengan 10.707 peserta calon Tamtama dan 6.251 calon Bintara. Tentu ada tantangan dalam pelaksanaannya," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa rekrutmen prajurit TNI bukan semata mencari tenaga kerja, tetapi bagian dari membangun masa depan pertahanan bangsa.
"Jangan biarkan harapan generasi muda yang jujur dan berprestasi kandas karena sistem rekrutmen. Keadilan dan transparansi adalah kunci mencetak prajurit TNI yang kuat, tangguh, dan dipercaya rakyat," tegas Danrem.
Pertemuan ini ditutup dengan harapan bahwa semua saran dan masukan dapat menjadi bahan evaluasi menuju proses seleksi yang lebih baik di masa depan.








