Ombudsman NTT: RSUD Ende Perlu Bekerja Sama dengan Apotek Jejaring
ENDE - Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi NTT Darius Beda Daton bersama jajaran menyambangi Kantor BPJS Cabang Ende di Ende, Jumat (9/8/2024).
Kepada Kepala Bidang Penjaminan Manfaat dan Utilisasi, I Gede Rimajayadi, Darius menyampaikan hasil kunjungan ke RSUD Ende pada awal Juli lalu bahwa RSUD Ende belum bekerja sama dengan apotek jejaring, sehingga jika stok obat JKN sedang kosong di apotek rumah sakit, pasien terpaksa membeli obat sendiri di apotek luar rumah sakit.
"Meskipun biaya pembelian obat akan diganti pihak rumah sakit, seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika RSUD Ende telah bekerja sama dengan apotek jejaring untuk melayani pasien. Hal ini telah tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPJS Kesehatan dan RSUD. Karena itu kami minta BPJS memastikan agar RSUD Ende mematuhi PKS yang telah ditandatangani bersama," jelas Darius.
Menanggapi, BPJS menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak RSUD. Sejauh ini, khusus obat kronis, pihak RSUD telah bekerja sama dengan apotek Kimia Farma.
Adapun sejumlah RSUD, seperti RSUD Borong dan RSUD Aeramo masih belum memiliki dokter spesialis dasar dan penunjang yang lengkap sehingga pasien yang membutuhkan tindakan bedah masih harus dirujuk ke RSUD lain. Meskipun Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Ende saat ini mencapai 100.97 %, namun jika dihitung peserta yang non aktif baik peserta mandiri maupun peserta PBI APBN, jumlah warga yang tidak terjamin masih cukup tinggi.
"Karena itu sangat dibutuhkan update data warga tidak mampu ditingkat desa hingga terinput dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di dinas sosial guna menyerap kuota PBI APBN," lanjut Darius.
Adapun Kantor BPJS Cabang Ende ini membawahi 6 kabupaten mulai dari Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat.
