Ombudsman Kalsel Lakukan Pemantauan Rekrutmen PPIH di Lingkungan Kanwil Kemenag Kalsel
Banjarbaru - Sebagai bentuk transparansi dan mengedepankan prinsip akuntabel dalam proses pelaksanaan perekrutan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) baik PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi, Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan turut hadir mengawal proses pelaksanaan perekrutan menggunakan sistem Computer Assisted Test bersama Kanwil Kemenag Kalsel dan Kejaksaan yang diselenggarakan di UPT Asrama Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru pada Kamis (21/11/2024).
Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman Kalsel, Muhammad Firhansyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kanwil Kemenag Kalsel yang sudah melibatkan Ombudsman dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekrutmen PPIH ini.
Pelibatan Ombudsman ini merupakan bentuk prinsip keterbukaan, akuntabilitas dan profesionalitas dalam proses perekrutan PPIH. Firhansyah menekankan pentingnya pengelolaan pengaduan jika terdapat keberatan dari peserta yang mengikuti tes. Termasuk menyediakan mekanisme masa sanggah.
"Ombudsman merupakan lembaga pengawas pelayanan publik, termasuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekrutmen PPIH ini. Oleh karenanya, jika ada hal-hal tidak sesuai dengan ketentuan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, maka masyarakat dapat menyampaikan pengaduan ke Ombudsman," lanjutnya.
"Kami berharap kegiatan hari ini berjalan lancar dan proses perekrutan PPIH ini sesuai dengan tahapan-tahapan dan mekanisme yang sudah ditentukan," ucap Firhansyah.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Tamrin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kalsel ditunjuk sebagai proyek percontohan rekrutmen petugas PPIH yang transparan dan akuntabel. "Selain itu ada Jatim dan Jateng. Oleh karena itu, maka kami meminta pengawas eksternal untuk turut melakukan pemantauan pelaksanaan rekrutmen ini," lanjut Tamrin.
"Sebanyak 281 perserta lolos verifikasi. CAT Tahap Pertama tingkat Kanwil diikuti sebanyak 30 peserta dan selebihnya tersebar pada 13 lokasi tes pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota," terang Tamrin.
