Ombudsman Kalbar Apresiasi Program “Jumat Curhat” sebagai Upaya Serap Aspirasi Publik di Kalimantan Barat

Pontianak - Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat mengapresiasi pelaksanaan program "Jumat Curhat" yang digagas oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) sebagai wadah komunikasi publik yang efektif dan humanis antara masyarakat, pemerintah, dan aparat penegak hukum pada Jumat (17/10/2025).
Kepala Perwakilan Ombudsman Kalbar, Tariyah, menilai program ini menjadi ruang strategis bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun masukan secara terbuka. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan semangat Ombudsman dalam memperkuat budaya pelayanan publik yang partisipatif dan bebas dari maladministrasi.
"Nomenklatur Jumat Curhat ini sangat humanis, merakyat, dan membumi. Sehingga sangat sesuai dengan konteks kearifan lokal Kalimantan Barat," ujar Tariyah.
Ia menambahkan bahwa esensi utama pelayanan publik adalah kesediaan untuk mendengar dan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
"Masyarakat sebenarnya sederhana. Ketika mereka punya problematika dan kita mau mendengarkan, itu saja sudah membuat mereka merasa diperhatikan. Apalagi jika masalahnya bisa diselesaikan, tentu mereka semakin senang. Inilah fungsi pengelolaan pengaduan dalam pelayanan publik," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tariyah juga menegaskan pentingnya integritas dan tanggung jawab moral bagi setiap pejabat publik agar selalu mengedepankan profesionalisme dan akuntabilitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Semakin tinggi jabatan dan kewenangan kita, maka semakin besar pula tanggung jawab yang kita emban, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik dan bebas dari maladministrasi," tegasnya.
Lebih lanjut, Ombudsman Kalbar berharap kegiatan seperti Jumat Curhat dapat menjadi forum rutin yang memperkuat kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat dalam mendorong perbaikan tata kelola pelayanan publik di Kalimantan Barat.
"Program seperti ini jangan berhenti pada curhat semata, tetapi perlu ditindaklanjuti dengan solusi nyata agar masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung," pungkas Tariyah.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen Pol. Pipit Rismanto, yang memimpin langsung kegiatan tersebut menyambut baik apresiasi dan dukungan dari Ombudsman Kalbar. Ia menjelaskan bahwa program Jumat Curhat dirancang sebagai sarana komunikasi terbuka antara kepolisian dan masyarakat untuk menemukan solusi bersama terhadap berbagai permasalahan di daerah.
"Kami berharap melalui program Jumat Curhat ini, sinergi antara masyarakat dan aparat dapat terjalin lebih kuat sehingga Kalimantan Barat menjadi daerah yang maju, aman, dan sejahtera," ujar Pipit.
Kegiatan yang digelar di Pontianak ini turut melibatkan Forkopimda, penyelenggara pelayanan publik, mahasiswa, tokoh masyarakat, serikat pekerja, serta kepala sekolah SMA/SMK se-Kota Pontianak. Forum berlangsung terbuka dan partisipatif dengan suasana dialog yang konstruktif. (DN/ORI-Kalbar)








