• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman Jabar Soroti Antrean Panjang Pendaftar PPDB SMA
PERWAKILAN: JAWA BARAT • Senin, 17/06/2019 •
 
Bandung - Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA di sejumlah sekolah di Jabar diwarnai antrean panjang para pendaftar. Ombudsman RI Perwakilan Jabar menyoroti masalah tersebut.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jabar Haneda Sri Lastoto mengatakan ada empat hal yang menjadi perhatian serius pihaknya dalam pelaksanaan PPDB 2019 tingkat SMA di Jabar. Persoalan itu ialah antrean, penentuan jarak dalam zonasi, hingga permasalahan macetnya server di salah satu wilayah hingga tidak adanya informasi real time terkait hasil PPDB di setiap sekolah. Padahal tahun sebelumnya selalu dilakukan real time.

"Per hari ini kita prinspinya fokus sistem antrean, penentuan jarak cara pengukurannya, hari ini ada laporan macetnya server, terus tidak ada real time laporannya," kata Haneda di Balai Kota Bandung, Senin (17/6/2019).

Di lokasi yang sama, Asisten Ombudsman Perwakilan Jabar Ade Noer menambahkan, membeludaknya calon siswa disebabkan beberapa hal. Ia membahas soal kesalahpahaman terkait aturan di masyarakat. Pasalnya, dalam Pergub kemudian diturunkan dalam Juknis Pergub, ada satu klausul yang menyebutkan pendaftaran dalam satu zonasi dilihat juga dari waktu yang paling duluan daftar.

"Kami sudah klarifikasi ini ke Disdik, jadi jangan mindset-nya ketika tidak pagi, tidak akan diterima. Jadi ada salah persepsi di masyarkat," ucapnya.

Baca juga: Ombudsman Terima 24 Pengaduan PPDB SD dan SMP di Kota Bandung

Kemudian di sisi lain, masyarakat juga ingin melakukan pendaftaran lebih cepat atau di hari pertama. "Di sisi lain ada parameter warga ingin daftar lebih awal juga," ujar Ade.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengingatkan masyarakat agar tak khawatir dan tidak perlu sampai menunggu dari pagi untuk PPDB kali ini. Sebab, sistem antrean ini bukan jaminan calon siswa ini diterima atau tidaknya di sekolah yang diinginkan.

"Sistem antrean tidak sepenuhnya menentukan diterima atau tidaknya," kata Ade menegaskan.


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...