• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Layanan Publik Jangan Terganggu, Imbas Krisis Air Bersih
PERWAKILAN: KEPULAUAN RIAU • Kamis, 05/03/2020 •
 
Dam Duriangkang di Batam. foto: batampos.co.id / dalil harahap foto: batam

"Baik itu ATB, Pemko Batam dan BP Batam harus melakukan langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini. Jangan sampai  layanan publik terganggu. Sifatnya sudah urgen. Jangan sampai persoalannya sudah kritis, baru mengambil langkah", kata pengamat kebijakan publik Batam, Muhammad Zaenudin, Rabu (4/3).

Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Intansi terkait harus segera memetakan kebutuhan pasokan dan distribusi air secara merata pasca merosotnya level Dam Duri Angkang.

"Jika ada kebijakan yang berkaitan dengan materi, segera bergerak. Jika mau interkoneksi ya segera diputuskan. Ini vital sekali soalnya", paparnya lagi.

Solusi jangka panjang juga harus segera dipikirkan, apa lagi mengingat konsesi antara ATB dan BP Batam akan segera berakhir. "Saya pikir bisa, ATB punya teknologi. Dan jika memungkinkan, BP Batam tambah waduk lagi", ungkapnya.

Sedangkan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan, pihak ATB dan BP Batam sudah mengambil langkah antisipasi. Kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan jika curah hujan di Batam masih minim, akan ada pengurangan distribusi air ke rumah warga Batam. Akibatnya sebagian daerah di Batam yang pelayanan air bersihnya terganggu. "Untuk hal ini, tidak bisa berbuat banyak. Selain mengimbau masyarakat untuk menghemat pemakaian air. Sambil berharap curah hujan normal kembali", jelasnya.

Perihal interkoneksi air baku antar Dam, menurut Rifki merupakan langkah yang tepat. Untuk waktu dan prosesnya, sebenarnya bisa dipercepat karena ATB sudah punya teknologi yang mempuni untuk hal itu. "Mudah-mudahan bisa cepat dilakukan dan tidak menyebabkan gangguan yang berarti untuk pelayanan jangka pendeknya", ungkapnya.

Terpisah, Kepala Perwakilan Ombudsman Kepri Lagat Siadari, mengatakan BP Batam harus menjamin pelayanan air bersih di Kota Batam tidak akan terganggu, bahkan akan mewujudkan pelayanan air bersih yang lebih baik dengan menerapkan prinsip "Presure Manajement" untuk meningkat pelayanan kepada masyarakat.

Kemudian, dalam menjaga ketersedian air baku untuk kebutuhan pengelolaan air bersih, BP Batam akan membangun dan mengelola secara penuh sarana Dam. "Kedua belah pihak harus membuka ruang komunikasi aktif sehingga tidak menimbulkan terganggunya pelayanan air", imbuhnya.

BP Batam dan ATB, sambung dia juga harus memastikan pelayanan air bersih tetap mengalir. "BP Batam membuat langkah-langkah pemetaan permasalahan seperti pendistribusian air bersih yang belum merata pada lokasi tertentu dan lain sebagainya", paparnya.





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...