Kotak Saran Tak Difungsikan

Sidak Ombudsman di Lapas Batam
BATAM (HK) -- Tim Ombudsman RI perwakilan Kepri Inspeksi mendadak (Sidak) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Batam, di Tembesi Barelang, Sagulung, Selasa (20/3) siang.
Dalam peninjauan tersebut, Ombudsman meminta agar kotak saran pembusuk difungsikan. Pasalnya mereka menemukan tidak berfungsinya kotak pengaduan pembesuk secara maksimal. Padahl dengan kotak pengaduan Kalapas harus tahu apa yang kurang saat dikritik pembesuk maupun warga binaan.
Sementara fasilitas lainnya dinilai sudah sangat bagus untuk warga binaan maupun pembesuk.
Sidak tersebut dilakukan Ombudsman dengan mendatangi dan mewawancarai warga binaan secara langsung. Tim Ombudsman ini tak hanya meninjau para Napi. Namun semua fasilitas seperti tempat memasak, klinik, dan tempat ruang meetingnya para sipir.
Ketua Plt Ombudsman Kepri, Achmad Irham Syatria usai melakukan sidak mengatakan, jika kegiatan ini jadi agenda tahunan untuk evaluasi kinerja para pihak Lapas ini. Dan memang saat kita tinjau sudah sangat berbeda dari tahun sebelumnya.
Pasalnya pada tahun silam untuk pengadaan air minun di Lapas ini masih belum steril. Akan tetapi pada saat kita turun kelapangan dan melihat secara langsung sudah sangat baik dan bagus pelayanannya.
"Jelas ini sudah agenda tahunan sekalian untuk evaluasi kinerja pihak Lapas ini. Cuma dari hasil sidak ini masih ada kekurangan pelayanan, salah satunya tempat kotak pengaduan baik untuk ke pihak lapas maupun pembesuk tak ada difungsikan," kata Achmad.
Ia mengatakan sebelumnya, pihak ombudsman juga terus melakukan pemantauan serta kajian terhadap hak pelayanan publik di warga binaan. "Warga binaan kan tidak bisa melapor langsung ketika mengalami maladministrasi, berbeda dengan orang biasa. Karena itu sidak dilakukan, dan mendatanginya secara langsung," jelasnya.
Sementara itu, Surianto, Kalapas Klas II A Batam Barelang mengatakan berterimakasih Ombudsman sudah datang ke Lapas ini untuk melihat yang sebenarnya. Dan kita juga bekerja untuk melayani para napi sudah sesuai prosedur kita tanpa harus ditutupi.
"Kita apa adanya kerja disini untuk melayani warga binaan. Dan kita sangat berterimakasih kepada tim ombudsman karena sudah datang langsung untuk melihat keadaan Lapas ini," ujarnya kepada awak media.
Ketika ditanya mengenai komplainan terkait kotak pengaduan kepada pembesuk, sambungnya, memang setiap minggu kita membuka kotak pengaduan itu, dan lain kali kita perbaiki lagi. "Emang tiap minggu kita buka kotak pengaduan untuk pembesuk tersebut. Tapi untuk kedepannya akan kita perbaiki lagi agar saling terbuka untuk semuanya," tutupnya Surianto mengakhiri pembicaraan. (ded)