Jelang Nataru, Ombudsman Kepri Soroti Kesiapan Layanan di Pelabuhan Sri Bintan Pura

TANJUNGPINANG - Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan koordinasi dengan Pelindo Tanjungpinang di Pelabuhan Sri Bintan Pura pada Rabu (3/12/2025). Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepri, Lagat Siadari, menyampaikan bahwa tujuan koordinasi ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi sekaligus meninjau kesiapan Pelindo Tanjungpinang dalam menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kami ingin memastikan Pelindo siap menghadapi Nataru. Pelindo harus memastikan pelayanan publik berjalan maksimal dan mengantisipasi potensi lonjakan penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura," ujar Lagat.
Branch Manager Pelindo, Adyttia Dusmara, dan Manager Operasi 1 Pelindo, Alfensius Romyco, yang bertanggung jawab terhadap operasional Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Pelabuhan Sri Payung Batu Anam, menyampaikan komitmennya untuk memastikan kelancaran arus penumpang selama Nataru melalui berbagai skema penataan layanan.
Pelindo menyiapkan pengaturan traffic flow penumpang embarkasi dan debarkasi, mulai dari kendaraan memasuki area pelabuhan hingga penumpang naik atau turun dari kapal. Selain itu, dilakukan pembangunan area pedestrian yang akan dimanfaatkan sebagai areadrop off danpick up dengan mengoptimalkan trotoar sisi laut. Pelindo juga mengimplementasikan e-ticketing serta pembelian tiket bundling dengan pas melalui tiketkapal.com dan Kios K.
Penataan lain mencakup pengaturan area parkir, rekayasa alur embarakasi-debarkasi, relokasi container office, serta penerapan zigzag line flow untuk mengoptimalkan ruang tunggu domestik. Pelindo juga akan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi calon pemudik bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia.
Menanggapi rencana tersebut, Lagat mengingatkan agar seluruh skema dapat segera diimplementasikan mengingat masa libur Nataru tinggal dalam hitungan hari. Ia menyoroti area drop off dan pick up sebagai titik rawan yang harus dikelola ketat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Sebaiknya dipasang tulisan besar-besar: drop off dan pick up hanya satu menit," tegasnya.
Lagat juga mendorong Pelindo berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang untuk menugaskan personel yang membantu menertibkan kendaraan di area tersebut.
Koordinasi diakhiri dengan pemantauan langsung ke area pelayanan untuk melihat kondisi sarana dan prasarana, termasuk progres pembangunan area pedestrian yang ditargetkan mampu mengurai kepadatan di area drop off dan pick up hingga 70 persen.








