Jalan Pasar Pandansari Rusak Setiap Pilkada Jadi Bahan Kampanye
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lembaga Ombudsman Republik Indonesia wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), angkat bicara mengenai kondisi jalan raya depan pintu utama Pasar Pandansari, Kelurahan Mekar Sari, Kota Balikpapan, yang rusak buruk rupa.
Melalui Pelaksana tugas Kepala Ombudsman RI Kaltim, Ali Wardana, menyampaikan kepada Tribunkaltim.co melalui pesan sambungan Whats App pada Minggu (28/1/2018) siang.
Ombudsman Kaltim berharap pemerintah kota dapat memberikan perhatian terhadap keluhan masyarakat.
"Kondisi pasar yang membuat masyarakat tidak nyaman dalam melakukan aktivitas jual beli," tulisnya.
Pasar Pandan Sari sebagai pasar tradisional terbesar di Kota Balikpapan.
Sudah semestinya fasilitas yang tersedia wajib memenuhi unsur kenyamanan.
"Bangunannya. Akses jalannya, harus diperhatikan," tegasnya.
Tujuan Pasar Pandansari dibenahi secara sempurna supaya pembeli atau pengunjung bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Pengunjung tidak merasa menyesal mendatangi pasar.
Jika ada kepuasan atas layanan Pasar Pandansari maka pengunjung akan sering singgah berbelanja.
Perputaran roda ekonomi di Pasar Pandansari akhirnya berjalan normal dan bagus.
Dan tentu saja pedagang pasar juga ikut diuntungkan.Â
"Pembeli dan pedagang merasa lebih nyaman ketika beraktivitas. Tidak hanya dari aspek ekonomis tapi juga dari aspek humanis," tutur Ali.
Ditambahkan, Marwi, Ketua Komunitas Gusdurian Kota Balikpapan, menyatakan, keberadaan pasar rakyat biasanya dijadikan jargon kampanye politik di pemilihan kepala daerah.
"Masalah ini hanya menjadi jualan saat kampanye," tuturnya.
Setiap pasangan calon kepala daerah biasanya berjanji ingin mengubah pasar rakyat lebih asyik demi mendulang suara kemenangan.
Namun, kata dia, begitu berhasil menjadi kepala daerah terkadang lupa menata pasar rakyat. Entah lupa atau pura-pura tidak tahu, begitulah kondisi yang terus berulang.
"Seakan pasar rakyat seperti Pasar Pandansari tidak ada penyelesaian secara menyeluruh," ungkap Marwi.
Pemberitaan sehari sebelumnya di Tribunkaltim.co, usai hujan mengguyur Kota Balikpapan, beberapa jalan raya basah, banjir berkubang, Sabtu (27/1/2018) sore sekitar pukul 15.00 Wita.
Demikian yang terjadi di jalan depan Pasar Pandansari, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Persis jalan depan Pasar Pandansari dalam kondisi yang tidak wajar. Jalan basah berkubang. Lubang jalan pun berisi air coklat.
Sejumlah kendaraan seperti motor roda dua selalu mengindari lokasi kubangan air ini. Air dalam kubangan tersebut berwarna coklat bercampur lumpur.
Kendaraan roda empat tidak bisa menghindari kubangan karena memang jalur jalan tidak luas, hanya memuat dua jalur. Saat melintas pastinya akan menginjak kubangan tersebut.
Saat ada mobil melintas cepat kadang membuat percikan air ke beberapa lapak dagangan yang dekat dengan kubangan air tersebut.
Satu di antara pengunjung Pasar Pandansari, Anggun Aprilia Eka Putri, menjelaskan, seharusnya pasar mesti ditata supaya memiliki kenyamanan bagi pengunjung pasar.
"Jalan kaki ke pasar becek. Berangkat dalam kondisi bersih rapih, begitu pulang kotor. Jadi tidak nyaman sekali," tuturnya.
Dia sangat berharap, pemerintah kota terutama Dinas Pekerjaan Umum harus cepat tanggap membuat jalan depan pasar harus bagus dan rapi. Jalan yang berkondisi baik akan memberikan kentungan bagi pengunjung dan pedagang pasar.
"Masyarakat sudah membayar pajak harusnya fasilitas publik jangan ada yang buruk. Pasar ini berada di tengah kota kenapa kondisi jalan buruk," kata Anggun, warga Sumber Rejo Balikpapan.
Pengamatan Tribunkaltim.co pada sore itu, suasana pasar terbilang ramai. Banyak pedagang yang masih membuka lapak daganganya di pinggir jalan depan Pasar Pandansari. Kondisi arus lalu-lintas jalan depan Pandansari berangsur lancar tiada tersendat macet. (*)
