Dugaan Kasus Keracunan Puluhan Balita di Pamboang, Ombudsman Sulbar Investigasi Langsung
MAJENE - Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Sulawesi Barat turun langsung ke Puskesmas Pamboang pada Selasa (7/5/2024) untuk melakukan investigasi dugaan kasus keracunan makanan yang dialami oleh puluhan balita yang telah mengkonsumsi PMT atau Pemberian Makanan Tambahan.
Pjs. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sulawesi Barat, Ismu Iskandar mengungkapkan bahwa gerak cepat Ombudsman tersebut sebagai respons cepat terhadap kejadian yang merugikan kesehatan balita yang ada di wilayah sekitar itu.
"Setelah melihat kejadian tersebut di media, kami langsung menurunkan tim untuk melakukan investigasi dengan harapan pelayanan yang diterima oleh masyarakat dapat berkualitas," kata Ismu.
Kasus keracunan balita ini menjadi perhatian serius Ombudsman Sulbar yang berkomitmen untuk melindungi hak-hak masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tim Ombudsman Sulbar akan memeriksa aspek-aspek terkait, seperti penanganan medis, ketersediaan obat-obatan, kebersihan fasilitas kesehatan, dan faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap kasus ini.
"Kami sangat prihatin dengan dugaan kasus keracunan balita di Pamboang ini. Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan bahwa hak-hak masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas terpenuhi. Kami juga berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang," imbuhnya.
Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Sulbar, Irfan Gunadi yang turut melakukan investigasi mengungkapkan bahwa telah melakukan permintaan keterangan kebeberapa pihak terkait.
"Tim kami telah melakukan pemeriksaan dan permintaan keterangan terhadap beberapa pihak terkait. yakni Kepala Puskesma Pamboang, Dokter Umum Puskesmas, Kepala UPTD DP2KB, Kepala Dinas Kesehatan Majene dan keluarga pasien," jelasnya.
Hasil keterangan tersebut kemudian akan menjadi bahan pemeriksaan Ombudsman untuk selanjutnya mencari letak maladministrasi dalam layanan intervensi kelompok sasaran stunting.
"Kita semua berharap semoga para korban bisa segera sembuh dan kejadian ini menjadi perhatian kita semua agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," pungkas Ismu Iskandar.