• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Dari Beda Data Capaian Vaksinasi di Bali Selain Bikin Bingung, Ombudsman Sebut Data Pemerintah Tak Kredibel
PERWAKILAN: BALI • Senin, 23/08/2021 •
 
Kepala ORI Perwakilan Provinsi Bali Umar Ibnu Alkhatab (Dok Radar Bali)

DENPASAR - Munculnya beda data pencapaian vaksinasi yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 nasional dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menuai sorotan dari Ombudsmand Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali.

Terkait hal itu, Kepala ORI Perwakilan Provinsi Bali Umar Ibnu Alkhatab saat dikonfirmasi, Senin (23/8) sangat menyayangkan dan menyesalkan.

Umar menilai, terkait pencapaian atau realisasi vaksinasi di Provinsi Bali, pihaknya melihat bahwa capaian vaksinasi tahap satu di Bali yang cukup tinggi.

Baca juga: Publik Bingung, Capaian Vaksinasi Satgas Bali dan Nasional Beda Data

Hal ini, imbuh Umar Ibnu Alkhatab menunjukkan betapa agresifnya pemerintah daerah di Bali mendorong terciptanya herd immunity di wilayah Bali.

"Tentunya, hal ini berasosiasi dengan keinginan kuat untuk mengendalikan penyebaran virus corona di Bali,"kata Umar.

Sedangkan menanggapi adanya perbedaan data antara apa yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Bali (Satgas Covid-19 Provinsi Bali) dan Pemerintah pusat (Satgas Penanganan Covid-19 nasional), di mana capaian vaksinasi di Bali sudah diatas 104 % lebih versi pemerintah Provinsi Bali dan 91 % lebih versi pemerintah pusat, pihaknya menilai sangat membingungkan.

"(Perbedaan) ini tentu saja cukup membingungkan publik. Artinya data yang disajikan harusnya memiliki kesamaan atau korelasi, sehingga mencerminkan sebuah sistem data yang kredibel," tegas Umar Alkhatab.

Oleh karena itu, Ombudsman Bali berharap agar perbedaan perlu dijelaskan kepada publik.

"Kira-kira data mana yang akan dipakai sebagai rujukan sehingga pengambilan kebijakan terkait vaksinasi memiliki kesamaan pandangan," tukas Umar.

(rb/pra/pra/JPR)


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...