Banyak Keluhan Masyarakat, Ombudsman Babel Terjunkan Tim Pemantau Migor dan Gula

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan bahwa masyarakat banyak mengeluhkan terkait sulitnya memperoleh minyak goreng dan gula pasir, sehingga beberapa waktu lalu Ombudsman Babel melakukan koordinasi dengan Disperindag Babel dan pihak distributor.
"Untuk distributor kita lakukan pemantauan yang berlokasi di Pangkalpinang. Hasil pemantauan tim bahwa setelah diberlakukan pencabutan HET ini stok mulai ada walaupun belum signifikan, bahkan masih ada distributor yang sudah selama 2 bulan tidak memperoleh minyak goreng. Namun menurut salah satu distributor besar di jalan Ketapang Pangkalpinang sekitar tanggal 18 Maret barang masuk cukup banyak, tanggal 21 Maret nya sudah ludes didistribusikan ke agen-agen di wilayah Bangka dengan harga Rp 528.000/dus. Sedangkan terkait komoditas gula, menurut distributor untuk yang bentuk kemasan memang sudah cukup lama kosong, tetapi untuk curahnya masih cukup banyak dilepas dengan harga Rp 664.000/karung," ujar Yozar.
"Kami berharap pihak pemerintah daerah aktif melakukan pemantauan dan memegang data riil rantai distribusi komoditas pangan tersebut sehingga akan terkendali perkiraan stok untuk terkait waktu dan wilayahnya, serta dapat segera mengantisipasi apabila ada hambatan. Terlebih akan menjelang puasa dan lebaran nanti kita harap pemantauan dan pengawasan dapat dilakukan lebih baik lagi sesuai tupoksi masing-masing," tutup Yozar.








