Ombudsman Kalsel Gelar Diskusi dan Launching Buku Rekam Jejak Pelayanan Publik

Banjarmasin - Dalam rangka memperingati HUT Ombudsman RI ke-22, Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan menggelar Diskusi Umum dengan tema "Mengawasi Pelayanan Publik Banua" serta meluncurkan buku dengan judul "Rekam Jejak Pelayanan Publik" pada Kamis (10/3/2022) secara daring.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalimantan Selatan, Hadi Rahman menyampaikan bahwa peringatan HUT Ombudsman yang ke 22 ini diperingati dengan sederhana, namun tetap menjaga makna integritas lembaga. Menurut Hadi, usia 22 tahun Ombudsman RI adalah usia yang matang secara kelembagaan dan suadh lebih terasa kiprahnya di mata publik pada umumnya.
Hadi menjelaskan, diskusi publik yang diinisiasi Keasistenan Pencegahan Maladminsitrasi Ombudsman RI Kalimantan Selatan ini, sebagai bentuk respons dan tanggung jawab Ombudsman RI sebagai lembaga pengawas sekaligus mensosialisasikan kegiatan literasi pelayanan publik yang bertujuan untuk mencegah maladministrasi dan membangun opini konstruktif atas pelayanan publik.
Hadi juga menambahkan dalam diskusi nanti, Ombudsman RI Kalsel meluncurkan buku Ombudsman RI Kalimantan Selatan yang berjudul "Rekam Jejak Pelayanan Publik dimana Buku" yang merupakan karya dari Tim Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman RI Kalimantan Selatan Tahun 2021.
"Buku ini menarik untuk dibaca karena berisi gambaran utuh tentang proses penanganan Laporan Masyarakat di Ombudsman RI Kalimantan Selatan sepanjang tahun 2021. Proses yang tidak hanya menguras waktu, tenaga dan pikiran, tetapi juga menyentuh aspek emosional, moral dan spiritual dari para penegak keadilan, mereka yang tak kenal lelah dan pantang mengeluh, berkutat dengan kertas kerja dan investigasi lapangan. Banyak cerita menarik penanganan laporan seperti cerita Pak Iyan dalam 'Layanan Sengkarut, Sertifikat Berlarut' yang merasa sudah putus asa karena sertifikatnya tak kunjung selesai dalam 5 tahun. Atau cerita 'Air Langka Di Gang BKIA' yang air PDAM di rumahnya tidak mengalir sebulan lebih. Juga kisah ketidakpuasan atas sikap layanan petugas adminduk dalam 'Petugas Marah, Layanan Tak Ramah'." jelas Hadi.
Bagi Hadi, buku ini terlalu sayang untuk dilewatkan, ditulis dengan gaya santai namun tetap berbobot dan menjadi aksi nyata untuk turut menciptakan pelayanan publik yang berkualitas
Hadi berharap, peringatan HUT Ombudsman RI ke-22 ini akan memberikan kesan dan pesan positif sekaligus instrospeksi dan evaluasi atas usia lembaga yang semakin matang dan dewasa membangun bersama pelayanan publik Indonesia yang lebih adil, dan beradab. (MF/PC)








