Urgensi Ekopedagogik Untuk Pelestarian SDA dan Pembangunan Berkelanjutan
BANDUNG - Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto menerangkan pelestarian sumber daya alam (SDA) dan lingkungan harus dipromosikan sebagai bidang pendidikan yang diintegrasikan di semua tingkat pendidikan. Hal ini diharapkan agar manusia dapat menjaga keselarasan dan keseimbangan lingkungan sehingga dapat mencegah terjadinya perusakan sumber daya alam dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Salah satu dimensi yang berperan penting dalam upaya untuk menjaga sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan adalah dengan melaksanakan Ekopedagogik atau pendidikan kepedulian lingkungan untuk anak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)/Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN. Hal ini merupakan bagian dari TJSL BUMN dan wujud kongkret pelayanan publik dalam sektor lingkungan hidup dan mendukung pembangunan berkelanjutan," Kata Hery Susanto saat menjadi narasumber dalam acara Rakor Divisi CSR & ER serta Workshop Social Return on Investmen (SROI) PT. Antam, Tbk. Bandung, Rabu (7/2/2024).
Lebih lanjut, Hery Susanto menuturkan bahwa konsep penerapan Ekopedagogik perlu adanya dukungan dari berbagai pihak guna mengatasi permasalahan sumber daya alam dan lingkungan. Menurutnya hal tersebut dapat berjalan dengan menggunakan metode eptahelix dengan melibatkan berbagai elemen diantaranya kementerian/lembaga, pemangku usaha, pers, akademisi atau kampus, Ormas/LSM, DPR dan Ombudsman RI.
"Penerapan konsep ekopadogogik dapat terealisasi dengan baik dengan menggunakan metode eptahelix, yaitu metode yang mensinergikan atau bersatu padu guna pembangunan berkelanjutan," tuturnya.
Selain itu, Hery Susanto menjelaskan bahwa PT. Antam, Tbk sebagai bagian dari BUMN mempunyai peran penting terkait Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menerapkan ekopedagogik yang berfokus pada pendidikan lingkungan hidup yang berkelanjutan untuk anak. Hal itu bisa dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari BUMN yang berbasis pemanfataan SDA.
"Pelaksanaan program TJSL BUMN agar tidak hanya bersifat karitatif dan jangka pendek saja tapi juga harus berorientasi pada jangka panjang yang dinilai mampu menunjang terhadap pelestarian lingkungan hidup, tapi juga keberlanjutan ekonomi dan jelas bisa dirasakan manfaat sosialnya," pungkasnya. (*)