Soal Bank Mandiri, Ombudsman Sebut Pentingnya Cybersecurity
Jakarta, Cyberthreat.id - Anggota Ombudsman Republik Indonesia Dadan Suparjo mendesak agar Bank Mandiri segera melakukan penyelesaian internal dampak jangka pendek menyangkut nasabahnya.
Selanjutnya, Bank Mandiri harus melakukan investigasi dan audit internal. "(Untuk) jangka panjang, (Bank Mandiri) harus memastikan agar hal sama tidak terulang," ujar Dadan saat dihubungi Cyberthreat.id, Rabu (23 Juli 2019).
Ombudsman sebagai lembaga negara pengawas pelayanan publik saat ini, kata dia, belum berencana melakukan pemanggilan kepada Bank Mandiri karena menunggu hasil investigasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengawas langsung.
Secara umum, Dadan mengatakan, pengawasan Ombudsman saat ini memang lebih banyak berbasis pengaduan, tetapi pada kondisi tertentu bisa melakukan investigasi atas prakarsa sendiri (own motion investigation).
"Secara aduan memang ada beberapa kasus perbankan yang ditangani Ombudsman, yang sebagian besar sedang ditangani oleh OJK," ujar Dadan.
Cybersecurity
Di sisi lain, Dadan mengatakan, di era yang segala aktivitas kehidupan serbadigital, sistem teknologi informasi yang dipakai suatu institusi tidak hanya canggih, tapi juga harus andal dan aman.
"Cybesecurity sudah menjadi kebutuhan mutlak dalam dunia bisnis saat ini," kata Dadan ketika disinggung mengenai isu keamanan siber (cybersecurity).
"Apalagi pemerintah sendiri gencar menggalakkan transaksi nontunai. Karenanya sistem TI harus mendukung dan andal termasuk di dalamnya cybersecurity," ia menambahkan.
Seperti diketahui, pada Sabtu (20 Juli), terjadi gangguan sistem teknologi informasi pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang berakibat pada saldo rekening nasabah. Ada nasabah yang kehilangan saldo, ada pula yang bertambah saldonya. Layanan online dan ATM Bank Mandiri pun sempat tidak berfungsi.
Setelah kejadian itu, sebanyak 2.670 rekening nasabah (total nasabah Mandiri sebanyak 1,5 juta) diblokir karena tercatat telah menerima saldo tambahan dan telah memindahkannya ke rekening lain.
Dalam pernyataan resmi di situs web Bank Mandiri, pada Sabtu itu juga, internal perusahaan langsung melakukan normalisasi saldo rekening nasabah yang terkena dampak. Layanan pun pada Sabtu sore diklaim telah berjalan normal seperti Mandiri Online, internet banking, SMS banking, ATM, dan alat EDC.
"Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami sadar layanan kami masih belum sempurna, namun kami akan terus memperbaiki diri dan mendengarkan masukan dari nasabah dan stakeholder kami," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas.