Sinergitas Penyelesaian Laporan Masyarakat, Ombudsman RI Sambangi Basarnas
JAKARTA - Ombudsman RI menyambangi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam rangka membahas sinergitas penyelesaian laporan masyarakat, khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah, sebagai bagian dari upaya peningkatkan kualitas pelayanan publik. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika disambut oleh Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi beserta jajaran pada Senin (06/02/2023) siang.
Yeka menerangkan bahwa saat ini ia bertanggungjawab sebagai Anggota Ombudsman RI Pengampu Bidang Perekonomian. Salah satu fokus substansi pemeriksaan adalah sektor pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini pelayanan publik merujuk pada pasal 5 UU 25/2009 mengenai Pelayanan Jasa, Pelayanan Administrasi dan Pelayanan Barang.
Saat ini aduan pengadaan barang dan jasa yang ditangani Ombudsman RI terdapat 8 (delapan) laporan, salah satunya ke Basarnas. "Dalam kunjungan ini Ombudsman RI ingin membangun komunikasi terkait penyelesaian laporan, Ombudsman dalam melakukan penyelesaian laporannya dapat diselesaikan dengan pendekatan persuasif kepada semua pihak (magistrature influence)." Ujar Yeka.
Yeka juga menyampaikan bahwa masih terdapat banyak instansi yang abai terhadap laporan aduan masyarakat yang masuk ke Ombudsman RI. "Sehingga laporan tersebut kami terima, dan kami segera respon atas aduan masyarakat." Lanjut Yeka.
Dalam kesempatan ini, Yeka juga mengapresiasi capaian kinerja Basarnas sebagai garda terdepan dalam penyelamatan, baik kasus tenggelam hingga hilangnya warga. "Ombudsman mengapresiasi kinerja Basarnas yang telah bekerja secara optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan pubik." Ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi menyebutkan bahwa capaian Basarnas sepanjang 2022 cukup membanggakan. "Setiap hari, Basarnas menerima kurang lebih 20 laporan dan 70% dari laporan tersebut merupakan laka laut. Prestasi lainnya, dari 88 negara, Basarnas menempati peringkat 4 (empat) dalam respon menangani kecelakaan dalam laut." Ujar Henri.
Henri menambahkan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, Basarnas membutuhkan penambahan personil. "Basarnas membutuhkan 9.800 personil, namun saat ini hanya terdapat kurang lebih 4.200 personil diseluruh Indonesia." Ujar Henri.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sestama Dr. Abdul Haris Achadi; Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Laksda TNI Ribut Eko; Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi M. Barokna; Deputi Bidang Sarpras dan Siskom Marsda TNI Fachrizet; Kabiro Umum S. Riyadi; Inspektur Brigjen TNI Kaharudin; dan KA UKPBJ Dodi Setiawan. (MFM)