Sidak RTMC Polda Metro, Ombudsman Soroti Sinergi CCTV Polri-Pemprov DKI
Jakarta -
Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Regional Traffic Management Center (RTMC)Polda Metro Jaya. Ombudsman pun menyoroti pengelolaan CCTV oleh RTMC Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta yang belum bersinergi.
Rombongan
sidak yang dipimpin anggota Ombudsman Adrianus Meliala itu tiba di RTMC
Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2019),
pada pukul 18.56 WIB. Adrianus langsung mengecek ruang utama CCTV.
Adrianus
diterima oleh Kasubbag Tekinfo Kompol Purwono T. Keduanya langsung
berbincang seputar CCTV dan media sosial RTMC Polda Metro Jaya.
"Memantau sekaligus anggota?" tanya Adrianus.
"Iya, memantau sekaligus anggota di lapangan juga. Selain kita memantau arus lalu lintas," kata Purwono.
"Selain CCTV memantau, memantau media sosial juga?" tanya kembali Andrianus kepada Purwono.
"Media sosial sangat santer dari masyarakat. Twitter kita ada 7,7 juta followers," jawab Purnomo.
Adrianus mengapresiasi RTMC Polda sebagai salah satu pelayan masyarakat,
khususnya di bidang lalu lintas. Penggunaan CCTV pun dinilai sangat
membantu kinerja polisi.
"RTMC dan NTMC salah satu ikon Polri
amat terasa kegunaannya. Mengapa? Karena salah satu jasa penting Polri
adalah pelayanan lalu lintas. Ketika itu dipantau CCTV, itu rasanya akan
sangat berguna. Karena hanya berpandangan pada mata cuma berapa, kan.
Tapi dengan bantuan teknologi, itu polisi bisa bantu masyarakat," kata
Adrianus.
Adrianus juga sempat menyinggung pernyataan Gubernur
DKI Anies Baswedan terkait penggunaan CCTV untuk mengungkap kerusuhan 22
Mei di Bawaslu. Adrianus pun berharap adanya sinergi pengelolaan CCTV
antara Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya.
"Kedua, kalau dikatakan (CCTV) terintegrasi dengan DKI, ini saya masihconcern
ini. Karena kalau lihat misalnya komentar Pak Gubernur terkait
kerusuhan 21-22 Mei. Itu kan Bapak Gubernur langsung mengatakan begini,
'Silakan Polri pakai, silakan datanya diambil Polri.' Mengesankan bahwa
belum otomatis tuh sehingga bisa di-cover Polri juga," ucap Adrianus.
"Jadi
kami menginginkan, kalau bisa ini tingkatnya sampai ke kompatibel
sehingga data CCTV DKI bisa dilihat juga oleh Polri dan direkam olehdatabase
Polri. Mungkin memang perlu ada penambahan kapasitas. Tapi jangan
sampai satu kota sama-sama pengelola wilayah tapi masih pendekatan
pinjam-meminjam. Itu menurut saya kurang bagus, kurang cepat,"
lanjutnya.
Sementara itu, Purwono mengatakan pihaknya selalu melakukan pengecekan
internet untuk penunjang CCTV setiap hari. Selain itu, personel yang
bertugas tidak ada perbedaan saat libur Lebaran dan hari biasa.
"Iya, pengecekan tiap hari. Kalau tidak ada, kita akan sampaikan keprovider-nya. Kami ada ada 3shift dengan 1shift 15 personel. Tidak ada perbedaan anggota jaga saat libur dan hari biasa. Sudah ada dibagishift," kata Purwono.