Perpusnas dan Ombudsman Resmikan Layanan Pojok Baca Digital
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika
Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) meresmikan layanan pojok
baca digital (Pocadi) di Gedung Ombudsman RI yang bertujuan mendukung upaya
peningkatan literasi dan kualitas layanan publik.
"Pocadi hadir menghasilkan banyak artikel, tapi untuk bapak dan ibu yang
sibuk dengan tugas masing-masing, Insya Allah pustakawan tugasnya adalah
menghimpun semua informasi yang berserakan di seluruh dunia, kemudian dibuatkan
dalam sebuah diseminasi informasi. Siapapun yang membutuhkan informasi dapat
bertanya ke pustakawan," ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, di
Jakarta, Rabu.
Perangkat keras yang terdapat di Pocadi berupa komputer dan tablet Android
didukung perangkat lunak perpustakaan digital dengan jumlah koleksi berkualitas
yang banyak. Salah satu aplikasi tersebut adalah iPusnas.
"Saya ingin menghadiahkan kepada seluruh hadirin minimal satu juta buku yang bisa dibaca melalui mobile phone,
tinggal di-install di Android atau IOS. Aplikasi ini kami bangun kerja sama
legal dengan seluruh penerbit, dengan menggunakan sistem digital rights
management," tambah dia.
Selanjutnya, Perpusnas siap melanjutkan sinergi dengan Ombudsman dalam
meningkatkan literasi dan kualitas layanan publik.
"Kami berterima kasih atas kerja sama dengan Ombudsman ini. Sebagai institusi
yang diawasi Ombudsman, Perpusnas terus membuka diri diberikan pengawasan dan
pengendalian terhadap komitmen pemberian pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat," imbuh dia.
Wakil Ketua Ombudsman, menegaskan, Bobby Hamzar Rafinus, mengatakan
terselenggaranya Pocadi akan meningkatkan kelincahan sumber daya manusia (SDM)
di lingkungan Ombudsman RI. SDM yang lincah dibutuhkan dalam menghadapi dinamika yang ada di masyarakat.
Cerminan dinamika tersebut adalah meningkatnya substansi laporan yang masuk ke
Ombudsman RI.
"Kami rata-rata menerima sekitar 8.000 laporan yang masuk (per tahun),
tidak hanya di kantor pusat tapi juga di kantor perwakilan. Sekarang ini ada
sekitar 50 lebih substansi laporan, mulai masalah agraria, masalah kepegawaian,
kepolisian, sampai dengan masalah perbankan, asuransi, dan juga masalah
pertambangan," kata Bobby.
Luasnya substansi pengaduan masyarakat membutuhkan pengetahuan dan pemahaman
yang kuat. Pengetahuan dan pemahaman tersebut tentunya memerlukan referensi dan
akses informasi yang cepat serta lengkap.
"Rekan-rekan kami yang menangani laporan masyarakat tersebut harus dari
waktu ke waktu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kondisi yang ada
di masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur, adanya Pocadi ini akan
meningkatkan aksesibilitas dari para insan Ombudsman, khususnya asisten, dalam
mendapatkan berbagai bacaan informasi yang terkait dengan tugas mereka
masing-masing," tambah Bobby.
Pocadi merupakan salah satu kegiatan prioritas nasional di bidang perpustakaan.
Pocadi adalah tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak dan buku
digital (e-book), di antaranya 150 judul dengan 300 eksemplar buku cetak. Koleksi buku digital yang ada di Pocadi berasal dari konten yang tersimpan pada
lokal server dan juga konten dari aplikasi iPusnas.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...