Ombudsman Temukan Kelemahan Pemeriksaan Corona di Soetta

Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Ombudsman Alvin Lie mengatakan bahwa pemeriksaan virus corona terhadap penumpang dari negara lain di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tidak dilakukan secara maksimal. Dia mendapat laporan mengenai pemeriksaan pada Minggu kemarin (1/3).
Berdasarkan
keterangan Alvin, pemeriksaan kartu kesehatan dan suhu tubuh hanya
dilakukan oleh dua petugas di Terminal 3 Bandara Soetta dan hanya
memakai termometer biasa. Itu terjadi pada pukul 13.30 WIB, Minggu
(1/3).
"Minggu 1 Maret 2020 jam 13.30 WIB, cuma ada 2 set
petugas, periksa suhu dengan termometer biasa bukan thermoscan," ucap
Alvin saat menghubungi CNNIndonesia.com, Minggu (1/3).
Selain itu, lantaran hanya memakai termometer biasa, ada potensi pemeriksaan tidak maksimal. Menurut Alvin, hal itu juga bisa membuat turis asing menjadi cemas datang ke Indonesia meski pemerintah sudah memberikan berbagai promo.
"Kita mau promo dan diskon model apapun, kalau kesan pertama saat tiba di Indonesia seperti ini, pasti mengecewakan pelawat dan berpotensi menjadi negative testimony," imbuhnya.
Laporan yang ditemukan Alvin membuktikan bahwa pernyataan Direktur Utama Angkasa Pura 2, Awaluddin tidak sesuai kenyataan. Pada 31 Januari lalu, Awaluddin mengatakan pemeriksaan terhadap penumpang dari luar negeri di Bandara Soetta dilakukan denganthermal scanner dansurveillance syndrome.
Sementara laporan yang ditemukan Alvin, pemeriksaan hanya dilakukan dengan termometer biasa.
Penjelasan Otoritas Soetta
Terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan bahwa thermal scanner massal selalu menyala dan memindai suhu penumpang dari luar negeri yang masuk Bandara Soetta.
Dia juga berdalih pemindaian suhu tetap dilakukan dengan thermogun kepada setiap penumpang dari luar negeri.
"Disamping dengan yanbThermal scanner massal, juga dilakukan pemindaian suhu dengan thermogun (orang per orang)," tutur Anas.
Anas
menjelaskan bahwa petugas yang disiagakan sebenarnya berjumlah 15
orang. Dari jumlah itu, 6 petugas ditempatkan di Gate 8. Kemudian 7
petugas berjaga di Gate 6.
"Ada petugas lain yang sedang jaga di ruang pos kesehatan dan gantian sholat/makan," tuturnya.
Ihwal
antrean yang panjang, Anas mengatakan itu akibat dari sebagian besar
penumpang yang belum menulis kartu Health Alert Card (HAC) di pesawat.
Walhasil, mereka baru menulis saat turun di Bandara Soetta, sehingga
terlihat menumpuk di bandara.
"Pada siang tadi (Minggu) ada
beberapa penerbangan yang datang bersamaan dan rata-rata belum menulis
HAC di pesawat, sehingga terjadi penumpukan di area pengisian HAC,"
imbuhnya.








