• ,
  • - +
Ombudsman RI Kawal Penyelesaian Masalah Kekeringan 3.109 Hektar di Indramayu
Kabar Ombudsman • Jum'at, 13/09/2024 •
 

Indramayu - Ombudsman RI mengawal penyelesaian masalah kekeringan pada 3.109 hektar lahan pertanian di Kabupaten Indramayu. Dengan dorongan dari Ombudsman, para petani dan Perum Jasa Tirta III selaku pengelola sumber daya air di wilayah tersebut telah mencapai kesepakatan penjadwalan penggelontoran air sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa pada Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kamis (12/9/2024).

Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika terjun langsung ke lapangan untuk merespons laporan masyarakat mengenai ribuan hektar sawah petani di Kecamatan Kandanghaur yang mengalami kekeringan sehingga terancam gagal panen. Para petani menyampaikan kekecewaan kepada Perum Jasa Tirta II tentang pemberian waktu gilir penggelontoran air yang menurut petani tidak adil.

Yeka meninjau ke titik krusial yang mengalami kekeringan cukup parah yaitu area persawahan di Desa Curug. Ia juga menghadiri Muspika untuk mendorong pencarian solusi kekeringan tersebut. Pada pertemuan tersebut terungkap bahwa kekeringan melanda 12 desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Gabus Wetan, Kecamatan Kandanghaur, dan Kecamatan Bongas.

Dalam kesempatan tersebut, Yeka menyampaikan bahwa tugas pemerintah adalah menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat. Menurutnya, apabila sudah ada jalur irigasi, maka harus ada airnya. Apabila kemudian tidak ada airnya, maka harus disampaikan jauh-jauh hari ke petani agar petani tidak perlu menanam. "Kasihan petani, sudah hutang untuk modal menanam. Pemerintah dan pihak-pihak terkait seharusnya menjelaskan rencana pengairan serta realisasinya bagaimana," katanya.

"Ombudsman meminta Perum Jasa Tirta II untuk segera mengatasi kekurangan air dengan solusi yang cepat, tepat, akurat dan adil," tandasnya.

Sementara itu, pada kegiatan yang sama Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, Dyah Susilokarti menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah menyelamatkan tanaman yang ada (standing crop). Salah satunya dengan menambah debit air mengalir. "Harus diselesaikan satu-satu, kami akan kawal penggelontoran air sampai ke lahan yang masih kering," katanya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, General Manager Wilayah III Perusahaan Jasa Tirta II, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, serta Pengamat Air Wilayah Kandang Haur. (NI)





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...